PROLOG

11.8K 989 193
                                    

Seorang Gadis cantik terbangun dari tidurnya akibat mimpi buruk yang di alaminya. Keringat bercucuran membasahi permukaan wajah, tidak lupakan nafas yang terengah-engah seperti seseorang yang baru saja melakukan lomba lari antar kecamatan.

Riri Agnesia. Gadis berusia 21 tahun yang bekerja di salah satu toko kue ternama sekitaran jakarta. Status : Jomblo.

Ia mengusap keringat yang bercucuran dari wajahnya. "Bisa-bisanya gue mimpi di kejar orang gila" gerutunya kesal.

Di saat nafasnya belum juga stabil, tiba-tiba saja lampu kamar mendadak mati. Suara aneh yang berada di balik jendela membuat Riri tercengang.

Degh.

Jantungnya terhenti di kala melihat makhluk yang kini berada di hadapannya.

Pertama-tama, Riri slalu mengamati fisik dari makhluk yang sering kali ia dapati. Dan kali ini ia tak mengenal wujud apa yang sebenarnya ada di hadapannya.

"Kuntilanak ya?" Tebaknya. Namun rupanya Makhluk itu menggelengkan kepala seraya tidak membenarkan tebakan yang Riri ucap.

"Hmmm..." Riri berfikir sejenak. Ia memainkan jari jemarinya di bawah dagu seolah sedang berfikir keras. "OH IYA, SUNDER BOLONG?"

Lagi-lagi Makhluk itu menggelengkan kepala. "HMMM... SUSTER NGESOT? SUSTER KERAMAS? POCONG? POCONG NGESOT? HANTU JERUK PURUT? SI MANIS JEMBATAN ANJLOK?"

Rupanya bukan juga! Makhluk itu menggelengkan kepalanya berulang-ulang.

Jika di perhatikan dari bentuk fisiknya, hantu itu memiliki wajah seperti boneka, tetapi wajahnya penuh bekas luka jaitan yang masih menimbulkan banyak darah berceceran.

"Ja-jadi lo sebenernya hantu apa?" Tanya Riri penasaran.

Drttt...

Ponsel Riri bergetar, ia pikir chat dari Anggara, namun rupanya notifikasi dari google chome yang tiba-tiba muncul artikel "Belakangan ini sedang ramai di perbincangkan bahwa adanya hantu tiren alias mati kemaren. Arwahnya gentayangan dimana-mana karna kematian-nya belum terungkap" .

Riri menatap Makhluk yang ada di hadapan-nya. Ia berfikir, jangan-jangan yang ada di hadapan-nya ini hantu tiren?

"Lo hantu tiren alias mati kemaren?" Makhluk itu mengangguk tanpa memancarkan senyum sedikitpun.

Riri meneguk salivanya susah payah. Ia benar-benar ingin pingsan saja rasanya.

Dan benar saja Riri pingsan...

Tapi sebelum pingsan ia sempat-sempatnya memotret hantu tersebut. "Bentar gue foto dulu. Takut-nya pas ketemu lupa lagi" Ucapnya.

Cekrek.

Setelah dapat, Riri melanjutkan niatnya kembali yang ingin pingsan. "Bentar gue pingsan dulu. Gue gak tau durasinya berapa lama, tergantung lo! Kalau lo masih disini, gue masih pingsan. Kalau lo dah pergi, ntar gue bangun lagi".

Ckck!

Tingkah Riri bertolak belakang dengan Prilly rupanya!
















Tingkah Riri bertolak belakang dengan Prilly rupanya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MATA BATIN 2 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang