1| Undelivered Truth

86 10 0
                                    

A/n: di bagian ini, cerita yang tidak ada kaitannya dengan alur cerita utama. Akan ada sekitar 4 episode 'undeliveried Truth' yang menceritakan kehidupan para tokoh yang belum terungkap.

🍁

Undelivered Truth: Before Us

Salju lebat memenuhi halaman suatu perumahan. Mereka menatap jendela rumah yang hampir membeku. Musim semi sebentar lagi, tapi salju masih belum berhenti turun.

Seorang wanita yang tangannya terus melindungi badan anaknya yang masih kecil juga ikut seolah-olah membeku. Mereka terduduk di bawah sinar lampu jalanan yang cahayanya hanya bisa terlihat setitik.

"Wheein, anakku, kau masih bisa berjalan?"

Gadis mungil itu menggeleng pelan dengan menatap wajah polos ibunya.

"Ibu akan menggendong mu, ayo." Wanita itu bersusah payah mengangkat tubuh gadis itu. Dengan tenaga yang tersisa, wanita ini berjalan di tengah salju yang lebat.

'meoww...'

"Ibu.. itu Cheonsa.. dia mengikuti kita." Wheein sekuat tenaga membuka mulutnya. Ia melihat kucing putih bermata hijau itu sedang mengikuti arah jalan mereka.

Kucing putih itu adalah kucing liar yang di temukan Wheein saat ia merasa kesepian di sekolahnya. Cheonsa, kucingnya terus berada di sisi Wheein.
Bahkan saat pemakaman mendiang ayahnya, kucing itu juga terus mengikuti Wheein.

"Tidak Wheein.. kita yang mengikuti kucing itu." Wanita paruh baya ini seketika sadar jika kucing putih itu sedang berjalan ke arah depan dan sesekali menengok ke belakang. Seolah-olah sedang berusaha untuk memimpin jalan.

"Ikuti saja dia , ibu, aku yakin Cheonsa punya jalan yang bagus." Wheein dengan polosnya percaya jika kucingnya akan membawa mereka ke jalan yang benar, maka mereka pun sepakat untuk mengikuti kucing itu.

Setelah lima menit perjalanan, kucing putih itu terdiam dan duduk di depan sebuah toko alat musik. Di toko itu, terdapat seorang pria muda yang sedang bermain piano, melodi yang ia keluarkan sungguh membuat siapa saja yang mendengar akan terlena.

Sadar jika merasa diperhatikan, pria muda itu berhenti bermain piano. Dan kepalanya menoleh ke arah jendela kaca yang besar itu. Ia melihat dua orang perempuan sedang duduk sambil melihat pertunjukan kecil di dalam toko.

"Maaf, kalian perlu bantuan?" Pria itu berlari kecil untuk menemui dua perempuan tadi.

"Kami hanya orang jalanan, tidak perlu dihiraukan."

"Masuklah nyonya, disini semakin dingin, salju mulai menebal," bujuk pria itu. Ia sungguh tak tega melihat dua perempuan berada di luar ruangan dengan hawa yang sangat dingin ini.

Akhirnya, wanita itu setuju dan menerima ajakan pria muda tadi untuk masuk ke dalam tokonya. Kucing putih itu juga ikut masuk setelah berada di gendongan Wheein.

Pria muda tadi menyajikan teh hangat dan juga menaikkan suhu ruangan agar semakin hangat.

"Apa yang membawa kalian kesini?

"Rumah kami digusur karena sudah lama tidak membayar uang sewa. Sejak suamiku meninggal dan tidak menyisakan apa-apa karena semua hartanya digunakan untuk membayar hutang."

Pria itu mengangguk kecil. Ia paham bagaimana perasaan seorang ibu dan istri ketika ditinggal sang kepala keluarga.

"Oh ya, kalian belum tahu namaku. Aku Min Yoongi, pemilik toko ini."

Your Guardian Angel [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang