22

95 15 1
                                    

Chapter 22: Someone Who Lose-Heart

Semenjak sidang berlangsung, Park Jimin hanya mampu untuk duduk di depan hakim. Kim Sojung serta ayahnya juga ikut. Hoseok dan Yuna menghadiri persidangan pertama, sedangkan yang lain, mereka akan segera memecahkan kasus Perumahan Mansion dan penculikan anak di bawah umur yang terjadi beberapa bulan lalu.

"Apa kau yakin jika Park Jimin adalah tersangkanya? Ia sebenarnya ingin membalas dendam, tapi caranya salah."
Jungkook menghela napas panjang. Sambil memegang Bir kaleng yang ia genggam kuat di tangan kanannya.
"Libur malam tahun baru tahun ini sangat berbeda, sepertinya dewa sedang tidak mengizinkan kita bersenang-senang," lanjutnya dengan menegak birnya. Taehyung dan Wheein memperhatikan Jungkook yang entah mengapa agak cerewet hari ini.

"Kita masih punya waktu, jangan khawatir.. oh ya, Moonbyul dekat denganmu bukan? Waktu itu di toko roti."

"Toko roti?" Taehyung tampak kebingungan dengan percakapan dua orang di sampingnya.

"Aku pernah bekerja di toko roti dekat tempat kejadian, kebetulan pemiliknya adalah Ahn Hyejin, saudaraku. Juga, Moonbyul adalah salah satu pegawai disana, aku tidak tahu jika Moonbyul agak akrab ketika bertemu Jungkook." Wheein mengingat kejadian itu. Kejadian dimana ia merasa terkejut namun juga tak percaya dunia akan se-sempit ini.

"Hey hey hey, kalian ini masih jam kerja, tidak sebaiknya minum atau bersantai sekarang."  Seokjin datang dengan membawa gelas kosong, ia agak repot akhir-akhir ini. Selain ingin menjauhkan diri dari kasus perumahan Mansion yang masalahnya sudah hampir selesai, ia sibuk dan tetap fokus pada pekerjaannya di bar.

"Hm soal Moonbyul seonbaenim... dia seniorku sewaktu SMU. Kami tidak se-akrab yang kau lihat. Hanya saja, dia hanya ingin menyapaku, karena aku terkenal dengan imej yang pendiam dan tertutup."
Jungkook meletakkan kaleng bir dan reaksinya sungguh tak memuaskan, namun juga Wheein— atau bahkan Taehyung tak bisa berekspektasi lebih.

"Begitu ya.. aku rasa ini bukan tentang Moonbyul, tapi pacarnya yang seorang aktor itu. Aku mendadak curiga."

"Kenapa kau berkata demikian?"

"Kita lihat saja, perumahan Mansion itu tak semudah itu di masuki oleh orang lain. Tuan Jin yang memberi penjelasan mengapa tempat itu lama kelamaan menjadi sarang pendosa."
"... Mereka memang tak secara eksplisit memperlihatkan 'bisnis' mereka. Tapi kasus penculikan anak perempuan  tampaknya cocok jika disangkut-pautkan di 'bisnis' itu."

Taehyung melirik Seokjin yang sibuk mengelap gelas kaca, lalu ia melirik ke arah Wheein lagi yang menjelaskan panjang lebar tentang korelasi antara kasus penculikan anak perempuan dan bisnis gelap yang ada di perumahan Mansion itu.
Batinnya agak gundah gulana karena ia sempat mencurigai Seokjin yang sengaja menutup mulutnya. Tapi pria itu tak menunjukkan sesuatu yang bisa menjadi bukti. Bahkan ia pernah membantu Hyejin dari teror yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Kalau begitu, penculikan anak perempuan yang heboh itu ulah pekerja di perumahan Mansion itu?"
Jungkook mulai menyadari sesuatu sebelum ia berani berkata demikian.

"Bisa jadi. Para pekerja di sana sudah di selidiki oleh para polisi, namun tak ada bukti jika ada kasus jual-beli orang, aku khawatir jika mereka sudah tak ada di negara ini."

"Baiklah, ayo kita ke perumahan Mansion itu lagi."

"Tunggu!"

Your Guardian Angel [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang