Prolog

7.4K 559 193
                                    

Ehemmm :v

Assalamualaikum....

🐻🐿️

"Beomgyu! Mana lu anjing?"

Rahmat Beomgyu Ramadhan, atau yang kerap disapa Beomgyu itu menolehkan pandangannya. Mencari tau siapa lagaknya yang berani mengusik tidur tenangannya di atas atap sekolah siang itu.

Raut tak suka amat kentara diwajah Beomgyu saat ia mendapati tiga orang lelaki yang menggangu mimpinya.

"Lo kemarin cium pacar gue di clubbing kan?!"

Beomgyu menaikkan sebelah alisnya mengingat-ngingat apa yang semalam ia lakukan. Lelaki itu menggaruk kepalanya sambil bangkit dari kursi panjang yang menjadi langganan tidur siangnya ketika bolos.

"Cewek lu yang mana? Yang dalemannya ijo atau yang gak pake beha? Soalnya kemarin yang gue cium itu yang dalemannya ijo, kalo cewek lu yang gak pake beha itu gak gue cium cuma gue remes doang tt nya."

Mendengar hal itu sontak saja membuat lelaki didepannya murka. Lancar sekali mulut Beomgyu berkata begitu.

"Bangsat!"

Yah... Bisa ditebak apa yang terjadi selanjutnya.

🐻🐿️

"Gyu pulang..."

Dengan suara melengking miliknya Beomgyu berseru seraya melempar asal sepatunya tanpa mau repot-repot menata ke atas rak.

Ia mengambil sandal rumahan untuk mengganti alas kakinya menuju kamar. Namun, saat ia melewati ruang santai keluarganya, seseorang memanggil namanya dengan nada tegas yang memaksa Beomgyu untuk mendekatkan diri kearah si pemanggil.

"Beomgyu sini."

Beomgyu yang wajahnya lebam-lebam setelah berkelahi tadi siang lantas mendekat tanpa repot-repot menutupi bekas perbuatannya.

"Kenapa lagi muka kamu itu? Kelahi lagi kamu?"

"Gak, kecebur got. Ya udah tau berantem pake nanya lagi ni orang tua."

"Beomgyu yang sopan kamu!"

Beomgyu memutar bolamatanya malas lalu melirik kearah Mamanya yang tengah menyabari sang Papa.

"Jadi ada apa bapak Jaehyun yang terhormat memanggil saya?" Tanya Beomgyu setelah menghempaskan tubuhnya disofa yang berhadapan dengan orang tuanya.

"Tadi pagi Mama dapat telfon dari wali kelas kamu katanya ini yang ketiga kalinya kamu bolos minggu ini."

Mata Beomgyu melirik wanita bernama Taeyeong yang berstatus sebagai Mamanya sekilas lalu mendengus pelan.

"Terus?"

"Dan ada yang kasih tau Papa kalau kemarin kamu ke clubbing lagi."

Sudut bibir Beomgyu tersangkat sebelah, menciptakan seringaian menjengkelkan dari wajah tampannya yang dipenuhi lebam.

"Siapa yang ngaduin? Si Jeno bangsat?"

"Beomgyu bisa gak kamu ngomong jangan sembarangan? Jeno itu kakakmu, gak sepatutnya kamu ngomong begitu!"

"Ya gimana ya, gak ada yang ajarin Beomgyu soalnya. Ada sih Mbak Yewon ngajarin harus sopan sama orang tua, tapi kayaknya sama kalian gak perlu."

"BEOMGYU!"

"Mas Jaehyun, udah!"

Senyum sinis terukir di bibir Beomgyu yang masih ada darah yang mengering disudutnya mengering hasil perkelahiannya dengan anak sekolahan tadi.

"Papa sama Mama udah gak tahan ngerawat kamu lagi!"

"Emang kalian ngapain anjing?! Ngerawat macam apa maksudnya hah?! NGASIH DUIT? NGASIH GUE MAKAN? terus selain itu apa? Ada kalian merhatiin gue? Ada kalian pas gue lagi sedih? Sekarang gue tanya, apa kalian tau apa yang gue suka? Apa makanan favorit gue? TAU GAK KALIAN?! ORANG TUA MACAM APA BEGITU HAH?!"

Plakk

Beomgyu kembali tersenyum miring saat melihat kedua orangtuanya kehabisan kata-kata dan berakhir ayahnya menamparnya.

"Beomgyu dengar. Kami berdua sibuk kerja juga buat kamu-"

"Halahh bullshit tau gak?! Lo berdua alasan sibuk kerja tapi Mark, Jeno sama Sungchan bisa kalian urusin, gue apa?! Dari kecil tiap ngambil rapot selalu aja kalian gantian ngambil rapot Jeno sama Sungchan, sementara gue? Mbak Yewon atau gak Mang Lucas yang ngambilin! Pas gue sakit tipes kalian malah nyamperin si Mark ke Aussie. Jadi jangan sok tersakiti deh karena lo berdua gak punya andil apapun dihidup gue selain ngelahirin dan kasih makan."

"Beomgyu, kami ninggalin kamu ke Aussie karena kakakmu Mark itu lagi wisuda. Dia butuh Mama Papa buat datang."

"Oh ya? Terus kalian pikir gue gak butuh diperhatiin pas hampir sekarat karena tipus sama usus buntu gue kumat barengan? Gue tau kalian gak pernah sayang sama gue karena gue bego kan? Gue gak kayak Mark yang dapat beasiswa sampe ke Aussie, gue bukan Jeno atau Sungchan yang selalu dapat peringkat satu. Makanya kalian malu kan nemenin gue ngambil rapot?!"

"Beomgyu... kamu udah kelewatan."

Mendengar gumaman lirih sang Mama membuat senyum miring Beomgyu semakin mengambang.

"Terus apa? Kalian mau usir gue?"

"Karena sifat kamu yang begini, Mama Papa terpaksa harus masukin kamu ke pesantren."

Mendengar ucapan sang Papa barusan membuat mata Beomgyu terbelalak dengan rahang mengeras.

"Sinting kalian! Gak, gue gak mau!" Tolaknya dengan nada setengah berteriak.

Gila saja, masa dirinya yang sering berkelahi, main dengan wanita, minun alkohol serta balapan liar itu dimasukkan ke pesantren. Tidak waras orang tuanya itu.

"Ini bukan pertanyaan, jadi kamu gak bisa bilang enggak."

Beomgyu menggelengkan kepala tak percaya. Ia menatap kedua orang tuanya bergantian dengan raut wajah kecewa dan marah yang menjadi satu.

Sebegitu tak maunya kah mereka merawat Beomgyu sampai dia bahkan harus keluar dari rumah ini?

"Papa sama Mama minta maaf karena kurang memperhatikan kamu dan berakhir kamu jadi sering melawan seperti ini. Tapi kalau kamu mengira kami gak sayang sama kamu itu salah nak, kami lakuin ini karena mau kamu jadi anak yang Islami. Ketiga kakakmu juga gak pernah mau masuk pesantren karena mereka mau kuliah diluar negeri, jadi kamu satu-satunya harapan kami sekarang."

"Apa? Gak salah denger?" Beomgyu terkekeh sinis lalu menatap kedua orangtuanya bergantian, "Kalian mau didik gue jadi Islami? Sadar diri ya njing, kalian berdua Islami gak?! Kalian ngaji aja gue gak pernah liat!"

"Justru itu Beomgyu, karena Papa dan Mama gak bisa didik kamu secara Islami, maka dari itu kamu kami masukkan pesantren."

"Udah gila kalian, bilang aja gak mau ngurusin gue makanya gue dilempar ke pesantren biar tinggal di asrama."

"Keputusan Papa dan Mama sudah bulat, kamu akan masuk pesantren yang sama dengan Soobin anak Om Minhyuk. Jangan coba-coba kabur karena percuma, suruhan Papa bisa lacak kamu."

Setelah itu Beomgyu menghentakkan kakinya menuju kamar dan membanting pintu dengan kencang. Melempar tasnya kecermin hingga benda itu pecah tak beraturan.

"Gue benci keluarga ini."

🐻🐿️

Hai.... :V
Aku datang membawa Beomtae versi halal untuk menemani puasa kalian 👀
Tapi karena ini versi halal dan supaya gak bikin makruh puasa, jadi ini tentang perjuangan Beomgyu aja ya, moment mereka berduaan mungkin dikit aja karena ya... gaboleeeee bukan muhrim

Chapter 1 ku up besok oke bay

Mahar 30 Juz series - Beomtae ✔ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang