3.Kabur

3K 474 161
                                    

"Allahuakbar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Allahuakbar... Allahuakbar..."

Beomgyu yang duduk disab tengah bersama Soobin dan Kamal dibuat merinding mendengar suara adzan yang dikumandangkan oleh seorang ustadz didepan sana.

Biasanya kalau adzan, Beomgyu tidak terlalu menghiraukan atau mendengar dengan niat. Tapi karena orang-orang disana semuanya diam saat adzan dikumandangkan membuat Beomgyu mau tak mau hanya bisa terfokus mendengar panggilan sholat itu.

Dan entah kenapa, Beomgyu tiba-tiba merasa tenang dan damai yang mana selama ia dirumah jarang sekali perasaan seperti ini ia rasakan.

"Itu yang adzan siapa?" Tanya Beomgyu setelah semua mulai berdiri untuk bersiap melaksanakan sholat maghrib bersama.

Awalnya Beomgyu dikacangi karena Soobin dan Kamal terlihat berdoa seperti yang lain. Beomgyu yang gak tau apa doanya ya cuma ngikut menadahkan tangan aja.

"Itu suara ustadz Jungkook." Jawab Kamal setelah selesai membaca doa sesudah adzan.

"Bagus suaranya." Puji Beomgyu.

"Beliau memang terkenal merdu suaranya. Adem hati kalau ustadz Jungkook adzan. Padahal beliau guru olahraga loh."

Beomgyu cuma bisa manggut lalu setelah itu ikut melaksanakan sholat Maghrib berjamaah. Untungnya dia bisa sholat berkat ujian praktek sholat pas SMP. Jadi gak nengok sana sini pas sholat berjamaah begini.

Selesai Sholat, mereka berdoa bersama dipimpin ustadz yang katanya salah satu yang paling disegani di pesantren karena ilmu beliau. Kalau gak salah namanya Ustadz Aziz Namjoon Al-qodir.

"Beliau itu pernah sekolah di Yaman. IQnya 148, sering dakwah keluar pulau juga. Tapi beliau sama sekali gak sombong sama ilmunya. Bahkan meskipun ayah beliau Habib dan ibu beliau itu Syarifah, beliau lebih suka dipanggil ustadz daripada Habib atau Ami." Kata Soobin menerangkan silsilah sang ustadz dengan wajah kagumnya yang tak bisa ditutupi.

"Sifat dan kepintaran beliau itu nurun banget ke anaknya. Anak ustadz Namjoon tuh ya meskipun lebih muda setahun dari kita nih, tapi dia udah kelas 12 dan selalu peringkat satu. Udah lancar baca Alquran dari umur 3 tahun loh bayangin aja coba. Aku umur 3 tahun masih ngedot susu kali." Ujar Kamal menimpali.

"Memang anak beliau sekolah atau mondok dimana?"

"Disini juga kok. Dapat beasiswa sekolah di Tarim tapi gak dibolehin sama Uminya, soalnya anak satu-satunya jadi uminya gak bisa jauh-jauh." Terang Soobin yang sepertinya tau sekali silsilah keluarga sang ustadz.

"Ohhh cewek ya?"

"Iya perempuan. Mana cantik lagi masyaallah." Kamal berujar dibalas tepukan halus dari Soobin.

"Hush, jangan dibayangin. Nanti zina hati."

"Astagfirullahaladzim, lupa aku." Ucap Kamal lalu beristighfar.

Mahar 30 Juz series - Beomtae ✔ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang