12.Apasih?

2.1K 373 112
                                    

"Bangchan!"

Lelaki bergamis coklat yang merasa namanya dipanggil itupun menengok kearah Kamal dan Beomgyu yang dari tadi mencari dirinya.

Iya, dari tadi Kamal dan Beomgyu mencari Bangchan sampai ke gorong-gorong karena anak itu tidak ketemu-ketemu.

"Kenapa, Mal?"

"Nih roomate ku namanya Beomgyu, dia mau ikut marawis. Udah izin ustadz Hoseok juga katanya disuruh daftar ke kamu."

Lelaki bernama Bangchan itupun melirik Beomgyu yang berdiri disebelah Kamal dengan tampang sok polos. Bangchan yang belum tau tabiat Beomgyu ya mikirnya Beomgyu anak baik-baik.

Padahal yang viral satu pesantren gara-gara lompat pagar belakang asrama perempuan itu ya si Beomgyu. Iya jadi Beomgyu sempat viral, tapi tidak ada yang tau nama dan wajah pelakunya karena sengaja disembunyikan. Gak boleh bongkar aib orang kalau kata ustadz Namjoon.

"Yaudah nanti pas hari latihan langsung bawa aja, Mal." Ujar Bangchan dibalas anggukkan dari Kamal.

"Tapi kamu udah pernah ikut belum marawis sebelumnya? Posisinya apa?" Tanya Bangchan pada Beomgyu yang menjawab dengan gelengan.

"Marawis sih gak pernah, tapi aku anak band. Dan aku vokalis."

Kamal yang mendengar hal itu menatap Beomgyu dengan tatapan berbinar.

"Vokalis?! Bagus dong suara kamu? Pas banget ya Chan, kita lagi nyari vokalis satu lagi. Capek tenggorokan ku kalau sendiri. Semenjak senior kita lulus, aku sendiri yang jadi vokalis utama."

"Iya, bagus lah soalnya memang kita perlu vokalis lagi."

"Eh tapi aku biasanya nyanyi lagu barat. Gak tau bisa atau enggak lagu arab."

Sambil tersenyum, Kamal merangkul Beomgyu untuk menyemangati pemuda itu. Ini kenapa selama disini Beomgyu jadi banyak minder ya padahal biasanya dia gak kenal malu.

"Gak apa-apa, aku juga dulu gak biasa kok tapi diajarin. Pokoknya fiks kamu vokalis gak mau tau."

Dengan senyum terpaksa, Beomgyu hanya bisa pasrah mengiyakan ucapan Kamal. Kasihan juga sih anak itu jadi vokalis utama sendiri pasti lelah sekali sepanjang lagu dia sendiri. Backing vocal kan cuma ngikutin dikit aja.

"Yaudah kalau gitu, aku mau ketemu Yeonjun dulu." Ucap Bangchan yang langsung ditahan oleh Kamal.

"Heh ngapain kamu ketemuan sama santriwati?!" Tanyanya dengan mata melotot. Enak saja Bangchan mau ketemu sama santriwati sendiri. Kamal kan juga mau.

"Otakmu itu. Aku ketemu Yeonjun di TU mau ngambil absen latihan kemarin. Kan dia ketua eskul marawis santriwati, gimana sih?"

"Ikut dong!" Ucap Kamal dengan tidak santainya.

"Apaan ikut? Gak-gak ada." Tolak Bangchan mentah-mentah.

"Ayolah Chan, selama disini aku jarang banget ngeliat perempuan. Ya? Boleh ya?"

"Astagfirullahaladzim, nyebut heh."

"Yaelah bentar doang, gak ngapa-ngapain juga cuci mata aja. Bosen aku liat yang pecian mulu."

Bangchan menghela nafas lalu menyiyakan dengan malas.

"Yaudah iya, dosa tanggung sendiri ya?"

"Iya! Beomgyu kamu mau ikut gak?"

Beomgyu yang dari tadi cuma diam jadi bingung mau bagaimana. Dia gak tau jalan kembali ke asramanya. Mau ngikut Kamal takut dosa soalnya dia baru tobat berapa hari. Tapi kalau rame-rame dan gak berduaan sama perempuan gak apa-apa kan?

"Ikut deh."

🐻🐿️

Sesampainya diruang TU, sudah ada tiga orang santriwati beserta ustadz Taehyun yang duduk ditempat biasa.

Tapi yang membuat Beomgyu menyeritkan alis adalah, ustadz Taehyung nampak melemparkan senyum manis pada salah satu santriwati yang ternyata Taehyun Fajira Maryam.

Sementara Taehyun yang diberi senyum semanis itu hanya bisa membalas senyum seadanya sambil menundukkan kepala.

'Apasih ni ustadz, caper banget ke Taehyun. Udah ditolak juga.' batin Beomgyu misuh-misuh.

"Mana absennya?" Tanya Bangchan setelah berdiri dihadapan gadis disebelah kanan Taehyun, si ketua marawis santriwati yang bernama Yeonjun.

Gadis itu menyodorkan kertas lembaran absen kepada Bangchan dengan santai.

"Dua orang sakit. Salah satunya si Jeongin ini." Ucap Yeonjun sambil melirik gadis disebelah kanannya.

"Sakit apa, Yen?" Tanya Kamal.

"Sakit perut."

"Datang tamu ya?"

Wajah Jeongin seketika bersemu merah ketika mendengar pertanyaan frontal dari Kamal. Dasar anak itu, gak tau apa Jeongin malu.

"Malu dia tuh, udah jangan digituin." Ucap Bangchan agar Kamal berhenti bertanya macam-macam.

"Kan aku nanya aja." Jawab Kamal membela diri.

Sementara teman-temannya sibuk bicara. Beomgyu hanya diam disebelah Kamal sambil melirik Taehyun yang tak bosan menundukkan kepala.

Berbeda dengan kedua temannya yang nampak santai-santai saja bicara dengan lelaki. Gadis itu justru hanya diam dan melirik sesekali.

"Yaudah cuma itu aja kan? Aku, Ayen sama Taehyun mau ke asrama lagi."

"Ayen itu siapa?" Tanya Beomgyu tiba-tiba.

Dia gak tau siapa Ayen, soalnya tadi katanya gadis yang satunya itu namanya Jeongin.

"Si Jeongin ini panggilannya Ayen." Ujar Kamal memberitahu Beomgyu. Hal itu dibalas anggukan paham dari si anak Papa Jaehyun.

"Duluan ya. Yuk Yen, Hyun" Ucap Yeonjun sembari menggandeng kedua temannya untuk meninggalkan ruang TU.

"Assalamualaikum." Ucap ketiganya sebelum benar-benar keluar dari ruang TU.

"Waalaikum salam."

12 Ramadhan 1442 Hijriyah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


12 Ramadhan 1442 Hijriyah

Mahar 30 Juz series - Beomtae ✔ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang