15.Overthinking

2.2K 385 101
                                    

Njir udah 15 hari aja puasa...

🐻🐿️

Malam ini para santri tidak mendapat cerita atau ceramah dari ustadz Namjoon karena ulama yang insyaallah akan jadi mertua Beomgyu itu sedang ada undangan untuk membawakan ceramah ke Kalimantan.

Iya, ustadz Namjoon memang sering kali ceramah ke luar kota. Namun beliau biasanya selalu menyempatkan diri untuk pulang sebelum isya agar bisa memberikan ilmu pada santrinya. Karena ustadz Namjoon memang sesayang itu dengan para santrinya.

Akhirnya karena tidak ada yang memberikan ceramah seperti biasa, ustadz Yoongi mengambil alih dengan mengajak para santri membaca Alquran bersama.

Jangan lupakan kalau ustadz Yoongi itu keahliannya adalah mengaji dan beliau hafidz Al-Qur'an-nul Karim.

Malam itu semua santri mengaji bersama. Bahkan santriwati juga ikut mengaji bersama di sab mereka meskipun ustadzah Jimin ada disana. Katanya sudah lama mereka tidak mengaji ramai-ramai begini. Meskipun biasanya mereka tetap mengaji sesaat sebelum belajar pagi dikelas. Minimal selelembar Al-quran.

Selepas mengaji ramai-ramai, Beomgyu yang niatnya mau balik ke kamar asrama malah ditahan oleh Jay katanya mereka berdua disuruh menemani ustadz Yoongi ronda.

Beomgyu yang gak tau ada ronda-ronda segala tentu bingung. Tapi setelah diingat-ingat lagi malam itu Heesung bilang Sunghoon juga katanya sedang ronda kan. Ah ingat malam itu Beomgyu jadi badmood melihat wajah Jay.

Kesal sekali rasanya karena si Jay ini selain sholeh juga berwajah tampan. Berasa jadi saingan berat Beomgyu tuh untuk mendapatkan Taehyun.

"Ini rondanya ngapain sih? Kan udah ada satpam kenapa ada rondanya juga?" Tanya Beomgyu yang berjalan ditengah-tengah ustadz Yoongi dan Jay.

"Kita ronda nyari santri dan santriwati yang masih kelayapan atau ngelakuin hal-hal yang aneh-aneh." Jawab Jay dengan nada santai.

"Hah gimana maksudnya?"

"Dipesantren ini gak semua nurut, Beomgyu. Ada juga yang nakal. Kadang ada aja yang kedapatan ngerokok atau main judi malam-malam begini. Jadi ya makanya kita ronda untuk membasmi yang begitu."

"Tapi kan bisa santri aja yang ronda, gak perlu ustadz repot-repot."

"Heleee... yang ada bukannya bubarin malah ikutan main." Ucap ustadz Yoongi yang sudah pengalaman dengan santri yang modelan begitu.

"Tapi kalau ronda gini, besok ketiduran pas dikelas gimana tad?"

"Tiap yang ronda malam, besok paginya diliburkan sekolahnya. Habis Ashar baru ikut sholat berjamaah."

"Kenapa gak sewa satpam lagi aja yang khusus buat ronda?"

"Udah pernah, tapi ya sama aja kayak santri bukannya bubarin, gara-gara disogok rokok sebatang malah dibiarin aja."

"Kenapa-"

"Banyak nanya kamu ya, udah coba periksa disitu."

Wajah Beomgyu tertekuk dan dengan setengah hati Beomgyu dan Jay mulai mengecek ruangan-ruangan membantu ustadz Yoongi.

Mereka mengintip lewat kaca jendela asrama memeriksa apa yang para santri lakukan didalam kamar mereka. Ah, Beomgyu baru tau kalau diam-diam tiap malam kamar asramanya diawasi begini. Untung dirinya tak pernah macam-macam di sana.

"Kok pas saya kabur gak ada yang ronda, tad?" Tanya Beomgyu yang teringat malam ketika dirinya kabur.

"Ada kok yang ronda, tapi kamu licin kayak belut jadi gak ketahuan."

Mahar 30 Juz series - Beomtae ✔ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang