25.Aneh

2.1K 387 139
                                    

Anu, jadi di threeshoot sama di book series ini ada beberapa hal yang beda ya. Kayak Soobin yang langsung tiba-tiba suka Yeonjun gak ada kan dibook ini. Tapi 95% memang kusambung sama threeshootnya tapi gak semua. Jadi kalau di threeshoot happy ending di book ini belum tentu... 👀

Btw gue tu pengen bikin teaser/trailer buat book ini sebenernya, TAPI GAADA VIDIO TAEHYUN JILBAB-AN ༎ຶ‿༎ຶ

🐻🐿️

Malam ini dikamar asrama Beomgyu dan ketiga roomatenya diisi oleh dua makhluk asing- maksudnya dua santri sebelah yang suka sekali numpang ke kamar mereka.

Tentu saja tujuannya agar dapat makanan.

Tapi Beomgyu tidak masalah sih, toh orang tuanya kaya dan perusahaan juga akan jadi miliknya. Jadi apa salahnya berbagi pada dua orang yang mengaku sebagai kaum dhuafa itu.

"Mau ikut marawis gak, Je?"

Hyunjin yang tadinya sedang menyeruput kopi bad day seketika menoleh kearah Beomgyu yang baru saja memberinya pertanyaan.

Tak hanya Beomgyu, tapi semua orang disana juga ikut menatap Hyunjin yang kini justru tertawa renyah.

"Jadi apaan? Kan aku bisanya gitar."

"Ya kan dilatih dulu, kalau kamu mau bisa jadi yang main hadroh." Ucap Kamal yang setuju dengan usul Beomgyu.

"Megang gendangnya aja gak pernah, gimana bisa main?" Jawab Hyunjin jujur. Dia sama sekali tidak pernah kepikiran mau masuk marawis loh karena merasa bakatnya tidak ada disana.

"Ih, kamu pikir aku dulu langsung bisa? Aku juga dulu gak bisa tapi kan diajarin dulu." Ujar Jungwoon yang menggunting cabe rawit untuk dimasukkan kedalam mienya.

"Iya Je, readers pada mau kamu ikut marawis. Biar satu band lagi sama Beomgyu." Kata Soobin mewakili isi hati kalian semua.

"Beneran deh aku gak bisa-"

"Buat Jisung, Je."

Mendengar nama Jisung disebut dengan lirih oleh Beomgyu membuat Hyunjin tak bisa lagi berkata-kata. Gelasnya ia letakkan dilantai sementara dirinya diam mematung ditempat.

Dirinya paling tidak bisa menahan diri kalau sudah membahas masalah persahabatan begini. Bawaannya mau menangis saja tapi dia tahan karena tak mau orang lain melihatnya menangis. Cukup Beomgyu yang sering melihat airmatanya.

"Mau kan, Je?" Tanya Beomgyu sekali lagi dengan tangan yang memegang sebelah bahu Hyunjin.

"Nanti kubantuin belajar main hadroh. Dung, tang tang tang tang tang tang dung tang tang tang dung." Ucap Jungwoon sambil menepuk tangannya kedepan dan kebelakang berirama.

"Makasih, yaudah aku ikut." Jawab Hyunjin yang langsung dibalas helaan nafas lega dari orang-orang yang ada disana.

"Nanti ku temenin daftar." Ucap Beomgyu yang mendapat anggukan kepala dari Hyunjin.

"Ngomong-ngomong, kalian kesini roomate kalian berdua gak pernah curiga?" Tanya Soobin pada Heesung dan Jungwoon.

"Sunghoon tu habis denger ceramah ustadz Namjoon pasti balik keasrama langsung tidur. Kalau Jay udah sebulan dia gak tidur di asrama." Jawab Heesung.

"Hah? Kenapa?" Tanya Kamal yang memang suka kepo.

"Dia kan pindah rumah jadi deket pondok. Jadi gampang bolak-balik." Jawab Jungwoon.

Beomgyu yang mendengar teman-temannya membahas Jay hanya bisa diam sambil mengaduk mienya.

Mau bagaimanapun juga rasa cemburunya ketika mengingat sesuatu tentang Taehyun dan Jay masih ada. Tidak mungkin Beomgyu secepat itu menghilangkan rasa. Tapi mau bagaimana lagi, dirinya hanya bisa pasrah saja bukan?

Mahar 30 Juz series - Beomtae ✔ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang