17.Maulid Nabi

2K 377 93
                                    

Hari ini adalah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Pesantren Ta'allama yang dipimpin oleh Habib Si Hyuk itu tentu saja ikut memperingati hari kelahiran sang Nabi.

Beomgyu yang akan tampil untuk pertama kalinya menjadi vokalis marawis tak dapat menutupi kegugupannya. Sejak tadi dia terus bolak balik dibelakang panggung dengan selembar kertas lirik sholawat ditangan.

Soobin yang duduk dikursi sambil minum kopi untuk menemani kedua roomatenya sampai dibuat pusing karena melihat Beomgyu.

"Tenang Beomgyu, kalau kamu gugup nanti salah loh." Ucap Kamal yang langsung mendapat geplakan dari Soobin.

Anak itu bukannya menenangkan Beomgyu, malah makin membuat roomatenya gugup setengah mampus.

"Kalau salah gimana, Mal?" Tanya Beomgyu yang akhirnya duduk disebelah Soobin. Capek juga dia dari tadi muter-muter gak karuan.

"Kan ustadz Hoseok bilang gak apa-apa. Yang penting kamu tenang aja kuncinya, insyaallah bisa."

Beomgyu menghela nafas dan menyandarkan punggungnya di sandaran kursi. Pelan-pelan ia mulai menghirup nafas dan menghembuskannya dengan perlahan.

Dirasa sudah sedikit tenang, Beomgyu kemudian duduk tegak dan mulai menghafal lirik lagi.

Benar, dia harus menghilangkan kegugupannya dulu. Kalau tidak yang ada dirinya tidak fokus nanti.

"Beomgyu, Kamal, kita atur tempat sekarang."

"Hah sekarang, Chan?" Tanya Beomgyu dengan mata membola.

"Kita tampil untuk pembukaan. Penutupannya nanti Marawis santriwati."

Beomgyu yang baru saja bisa bernafas dengan tenang dibuat gugup lagi mendengar ucapan Bangchan. Mampus, kenapa harus pembukaan sih.

"Beomgyu peci mu benerin dulu, itu miring."

🐻🐿️

Beomgyu dan teman-teman eskul marawisnya mulai duduk sesuai barisan. Sebagai vokalis tentu saja Beomgyu dan Kamal berada didepan.

Dari tempatnya, Beomgyu dapat melihat keluarganya yang duduk dikursi penonton dengan senyum mengambang. Nampak bangga sekali dengan Beomgyu, padahal belum juga dia tampil.

Dia senang sih keluarganya bisa menonton. Tapi, sejauh sorot mata Beomgyu berpendar dirinya tak melihat adanya Hyunjin. Hal itu membuat Beomgyu yang tadinya gugup jadi sedih.

Hyunjin sekecewa itu padanya. Padahal selama ini mereka berdua selalu saling mensupport jika ada agenda semacam ini.

Tapi kali ini, Beomgyu tidak menemukan Hyunjin yang memakai bando dengan ukiran namanya yang biasa dipakai sahabatnya itu jika Beomgyu tampil ditempat umum.

Iya, segila itu mereka. Tak hanya Hyunjin, Beomgyu pun akan memakai bando dengan ukiran nama Hyunjin jika posisi mereka ditukar.

Bahkan saat dulu Hyunjin jadi penggerek bendera upacara hari senin, Beomgyu tanpa tau malu menggunakan bando itu diatas topi upacaranya.

Mengingat hal itu, Beomgyu jadi ingin menangis. Hyunjin itu adalah sahabatnya sejak lama sekali. Mereka awalnya bertiga dengan Jisung. Tapi lelaki itu memilih untuk mengakhiri hidupnya karena beban yang tidak pernah ia bagi.

Mulai saat itu, Beomgyu dan Hyunjin berjanji untuk menceritakan apapun masalah mereka masing-masing agar bisa saling menguatkan.

Namun sejak Beomgyu dipesantren, semuanya berubah. Bohong kalau Beomgyu tidak memikirkan sahabatnya itu.

"Gyu? Jangan melamun, ini mau mulai."

Beomgyu yang tadinya memandang kosong kearah mic dibuat tersadar oleh Kamal. Ya ampun, dirinya sampai lupa kalau mereka sedang diatas panggung.

"Terimakasih atas sambutan dan doanya dari Habib Si Hyuk. Berikutnya kita akan menyaksikan penampilan dari eskul Marawis santri dari pesantren Ta'allama. Kepada penampil dipersilahkan."

Tepuk tangan riuh dari para penonton menyambut penampilan Beomgyu dan kawan-kawan. Dengan hati yang mulai tenang, Beomgyu dan yang lain mulai mendengarkan instruksi yang dibisikkan oleh Bangchan.

"Bismillahirrahmanirrahim, 1... 2... 3..."

Menghela nafas, Beomgyu yang mendapat part pertama langsung mengeluarkan suara emasnya.

(Denger sholawat dulu kuy)

'Ya habibal qolbi...'

(Part Azmi = Beomgyu
Part Akham = Kamal)

Selesai tampil, Beomgyu dan kawan-kawan saling melempar senyum lega. Bahkan Beomgyu yang dari tadi gugup setengah mati akhirnya tersenyum sampai giginya terlihat.

Ia kemudian melirik kursi penonton dan mendapati keluarganya tersenyum bangga padanya.

Tanpa Beomgyu sadari, dari kursi penonton perempuan juga ada seorang gadis yang tersenyum manis karena melihat penampilannya.

Iya kalian benar, itu Taehyun.

Taehyun ada disana dan melihat penampilan Beomgyu. Saking sedihnya karena tidak melihat Hyunjin, Beomgyu sampai tidak menyadari keberadaan Taehyun yang sejak tadi tidak mengalihkan pandangannya darinya.

Untuk pertama kalinya, Taehyun berani menatap laki-laki dengan durasi lebih dari tiga detik secara diam-diam.

🐻🐿️

"Anak Mama bagus banget tadi..." Puji Taeyeong saat memeluk Beomgyu yang baru menghampirinya dikursi penonton.

"Gak nyangka gue lo punya bakat marawisan." Ujar Mark sambil tertawa renyah.

"Adek lo ini penuh bakat, lo aja yang gak tau." Jawab Beomgyu pd.

"Gue juga banyak bakat." Ujar Jeno tak mau kalah.

"Bakat apa lu? Bakat ngumpulin WA cewek?" Cibir Sungchan.

"Sembarangan, gini-gini gue bisa dance."

"Iya-iya anak Mama berbakat semua." Ujar Taeyeong menyudahi perdebatan anak-anaknya.

"Papa mana? Tadi perasaan ada." Tanya Beomgyu saat menyadari bapack Jaehyun menghilang dari peradaban. Eh- dari sana maksudnya.

"Ah itu... Papa kamu baru aja nganterin Hyunjin pulang."

Mendengar hal itu, Beomgyu dibuat menyerit bingung. Mengantar Hyunjin katanya? Perasaan tadi Beomgyu tidak melihat Hyunjin.

"Loh tadi Haje datang?"

"Iya, dia nonton dipojok sana katanya gak mau lo liat dia datang. Pas lo kelar aja mau disamperin sama dia mau surprise katanya." Jawab Jeno.

"Terus kenapa pulang, kan belum ketemu gue?"

"Gak tau, dia tadi dapat telfon, gak tau kenapa tiba-tiba dia nangis terus izin pulang. Yaudah Papamu anter dia pulang."

Hyunjin menangis tiba-tiba? Kenapa?

Terakhir kali Beomgyu melihat Hyunjin menangis adalah saat mendengar Jisung ditemukan tidak bernyawa setelah melompat dari atas gedung sekolah.

Apa lagi yang membuat sahabatnya itu menangis kali ini?

"Jangan overthinking okay? Nanti Mama tanyain ke Papamu atau ke Hyunjin ada apa setelah pulang dari sini."

"Iya, langsung kabarin Gyu ya."

🐻🐿️

17 Ramadhan 1442

Mahar 30 Juz series - Beomtae ✔ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang