1.Pesantren Ta'allama

3.7K 519 192
                                    

Assalamualaikum...
Gimana puasanya hari pertama? Ngabuburitnya sama Beomtae versi halal hihihi..

🐻🐿️

Hari ini adalah hari yang paling buruk untuk Beomgyu. Dia yang harusnya sedang ikut tawuran bersama teman-temannya disekolah, harus diseret paksa orang tuanya untuk ikut ke pesantren yang akan jadi tempat belajarnya nanti.

Didalam mobil, ia hanya sibuk memainkan ponselnya. Tak perduli dengan kedua orangtuanya yang terus mengajaknya bicara.

Persetan dengan kalimat penenang dan kata-kata sayang dari mereka, Beomgyu semakin yakin jika dirinya hanya anak angkat saja meski sebenarnya wajahnya sangat mirip dengan kedua orangtuanya.

"Nanti akan ada tes ngaji sama Sholat. Kamu bisa kan?"

"Emang lo berdua pernah ngajarin gue?" Sindir Beomgyu yang dibalas helaan nafas dari orang tuanya.

"Kan pas kecil kamu Mama masukin ke TK Al-Qur'an, kamu hafal 5 Juz loh dulu."

Dengusan kesal keluar dari mulut Beomgyu. Ya benar sih meskipun dia bangsat-bangsat begitu Beomgyu hafal 5 Juz, tapi kan itu dulu sekali pas dia masih SD.

"Nanti Mama, Papa sama kakak-kakak kamu akan nengok kamu kok."

"Mbak Yewon aja sama Mang Lucas yang nengokin, Gyu bakal kangen mereka doang."

Kedua orangtuanya yang mendengar hal itu lantas menengok kearah sang supir yang bernama Lucas. Lelaki itu nampak tersenyum canggung karena merasa tak enak dengan majikannya.

Ya... Bagaimana ya. Memang sejak kecil Beomgyu itu lebih dekat dengan supir dan pembantu dirumahnya. Ketiga kakaknya suka sekali membullynya, meski niatnya cuma bercanda tapi Beomgyu menganggap mereka tak suka dengannya.

Sementara orangtuanya memang sibuk dengan pekerjaan. Katanya sih agar Beomgyu saat lulus tinggal terima perusahaan saja tanpa repot urus cabang dan ini itu. Karena ketiga kakak Beomgyu sudah punya tujuan masing-masing dan tak ada yang mau meneruskan perusahaan.

Lagipula, orangtuanya memang mau memberikan perusahannya ke Beomgyu. Karena Beomgyu itu meskipun nakal dan terlahir sebagai anak bungsu, dia punya jiwa pemimpin dan tegas juga. Berbeda dengan kakak-kakaknya yang kadang masih manja.

Jadi, bisa disimpulkan orangtuanya bukan tidak sayang dengan Beomgyu. Tapi memang Beomgyu itu mandiri dari kecil. Urusan ngambil rapot pas SD itu karena kakak-kakaknya berebut ingin diantar orang tuanya, berbeda dengan Beomgyu yang diam saja.

Meskipun orangtuanya salah juga sih karena membiarkan Beomgyu melakukan apa-apa sendiri hingga menimbulkan prasangka buruk dari si bungsu.

"Nah udah sampai."

Beomgyu yang mendengar ucapan Mang Lucas lantas mengangkat pandangannya dari ponsel keluar kaca mobil.

Hal pertama yang Beomgyu lihat adalah pagar yang dibuka oleh dua orang dengan tulisan 'Pondok Pesantren Ta'allama'.

"Yuk turun, kita ketemu kepala sekolahnya dulu."

Dengan setengah hati, Beomgyu membuka pintu mobil dan mengikuti kedua orangtuanya untuk berjalan kedalam area pesantren.

Tak ada senyum sama sekali diwajah Beomgyu. Bahkan ketika orang-orang mulai menatapnya dengan tatapan heran karena penampilannya, Beomgyu sama sekali tak perduli.

 Bahkan ketika orang-orang mulai menatapnya dengan tatapan heran karena penampilannya, Beomgyu sama sekali tak perduli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun merangkul putra bungsunya itu saat masuk kedalam ruangan kepala sekolah. Membuat Beomgyu mendengus karena berfikir jika Papanya pasti sedang pencitraan. Meski dalam hati dia juga senang dirangkul Papanya.

"Assalamualaikum Habib Sihyuk."

"Waalaikum salam Pak Jaehyun, silahkan duduk."

Lelaki bersorban yang dapat dipastikan kepala sekolah pesantren itu tersenyum hangat menyambut keluarga Beomgyu. Berbanding terbalik dengan wajah datar Beomgyu yang ingin sekali kabur dari sana.

"Jadi ini Beomgyu anak bungsu saya yang saya ceritakan kemarin."

Sang Habib menatap Beomgyu dengan senyum lebar, sementara Beomgyu hanya membalas dengan mengangguk sekilas. Tampangnya tidak datar lagi karena dia masih tau tatakrama yang diajarkan Mbak Yewon. Hanya saja dia tidak mau tersenyum.

Setelah dites ini itu dan melewati pembicaraan yang menurut Beomgyu membosankan, akhirnya Beomgyu resmi menjadi santri disana.

Jangan tanya kenapa Beomgyu tidak pura-pura lupa hafalan dan cara sholat saja pas di tes. Dia juga tidak mengerti kenapa tadi lancar sekali tesnya. Seperti tubuhnya bergerak sendiri.

Atau mungkin, yang maha kuasa memang menakdirkan Beomgyu jadi santri di pondok itu. Yah... Agar author bisa membuat cerita ini untuk menghibur kalian semua yang lagi puasa.

"Selama disini tidak boleh membawa barang elektronik. Hp, gadget atau semacamnya tidak diperkenankan untuk dibawa ya. Yang boleh dibawa hanya pakaian, alat tulis dan perlengkapan ibadah. Untuk perlengkapan yang lain seperti sabun mandi atau makanan disini sudah disediakan-"

"Tunggu, gak boleh bawa hp?" Tanya Beomgyu dengan alis bertaut. Tidak boleh bawa hp katanya? Memangnya mereka hidup didalam goa?

"Ah iya nak Beomgyu, disini dilarang membawa alat elektronik semacam itu. Tapi tenang saja, kalau orangtuanya mau menelfon atau sebaliknya, bisa pakai telfon pondok kok."

Asal tau saja, Beomgyu sekarang sedang mati-matian menahan umpatan agar tidak keluar. Bagaimana mungkin dia hidup tanpa ponsel?

"Gimana sih? Kalau gak ada hp gimana kalau mau janjian manggung sama bandku?"

"Loh ya berhenti lah nge-bandnya. Lagipula kamu gak boleh keluar pondok kecuali urusan mendesak atau liburan. Iyakan Habib?" Ujar Mama Taeyong.

"Gak bisa gitu dong, gue vokalisnya gak mungkin keluar gitu aja apalagi minggu ini ada undangan manggung di kafe. Gimana nasib member lain?"

Mendengar hal itu Jaehyun dan Taeyong tersenyum hangat. Lihat kan, tanpa Beomgyu sadari dirinya terlihat sangat bijak dimata orang tuanya.

"Mereka bisa cari vokalis lain Gyu. Nanti kalau udah lulus pesantren kamu boleh kok ngeband lagi."

"Maaf, nak Beomgyu ini anak band ya?"

Beomgyu melirik Habib Sihyuk yang melontarkan pertanyaan lalu menganggukkan kepala.

"Disini ada kok eskul marawis. Kalau memang nak Beomgyu suka nyanyi bisa nanti didaftarin jadi vokalis marawisnya."

Mendengar hal itu, senyum kecut terukir dibibir Beomgyu. Marawis katanya? Beomgyu terbiasa membawakan lagu barat masa disuruh pindah haluan jadi lagu arab?

Lihat saja nanti, Beomgyu akan kabur dari sana.

🐻🐿️

1 Ramadhan 1442 Hijriyah

Mahar 30 Juz series - Beomtae ✔ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang