2.Sarung

3.3K 499 243
                                    

Assalamualaikum...
Panas bat harinya anjrot, eh Astagfirullah...

🐻🐿️

"Soobin, om sama tante titip Beomgyu ya. Kalau ada sikap atau ngomongnya yang agak kasar tolong jangan diambil hati."

Lelaki berlesung pipi yang disapa Soobin itu lantas tersenyum. Ia menarik Beomgyu kesebelahnya sementara yang ditarik pasrah-pasrah saja. Nanti saja kaburnya katanya dalam hati.

"Iya insyaallah tante, om. Kalau gitu Soobin mau bawa Beomgyu masuk dulu biar dia bisa beres-beres barangnya."

"Makasih ya Soobin. Bilangin sama teman sekamar kalian yang lain juga biar gak tersinggung kalau Beomgyu ngomong aneh-aneh."

"Ah iya tante, kebetulan aku dikamar asrama cuma berdua dan sekarang bertiga sama Beomgyu. Temanku yang satu itu juga dulu pas baru masuk 11 12 sama Beomgyu jadi insyaallah gak masalah."

"Syukurlah, yaudah kalian masuk aja biar Beomgyu bisa istirahat juga. Beomgyu, Mama sama Papa pulang dulu ya sayang? Kalau ada apa-apa telfon aja lewat telfon pesantren."

Harusnya Beomgyu marah kan? Harusnya dia berontak saat Mamanya memeluk dan mencium pucuk kepalanya seperti sekarang. Tapi kenapa rasanya Beomgyu malah mau menangis karena tak mau tinggal berpisah dari keluarganya.

Karena meskipun jarang bermanja dan malah sering berkata kasar pada mereka, Beomgyu terbiasa melihat orangtuanya dirumah.

"Hp Gyu kasih ke Mbak Yewon aja."

Jaehyun dan Taeyong tersenyum karena suara Beomgyu tidak terdengar sinis seperti biasa. Dan barusan juga dia menyebut namanya sendiri tanpa menggunakan kata Lo-Gue pada orangtuanya.

🐻🐿️

"Nah Beomgyu, kamu pilih aja mau tidur dikanan atau dikiri soalnya aku biasa tidur dimana aja. Kalau yang atas itu punya Kamal nanti kukenalin kamu sama dia, satunya ya kamu liat sendiri lah ya barang-barang yang gak muat dilemari ditaruh disitu. Jadi kita sekarang bertiga dikamar ini."

Mata Beomgyu berpendar memperhatikan kamar asrama yang akan jadi tempat istirahatnya selama di pondok. Rapi dan bersih. Tidak ada TV atau AC. Hanya ada kipas angin dipojok ruangan. Meski begitu tempatnya nyaman.

"Lo pake aku-kamu gitu emang kebiasaan ya?"

"Lah disini emang semua santri begitu. Biar kedengaran sopan."

"He? Sama cowok pun?"

Soobin tersenyum lalu menganggukkan kepala membuat Beomgyu terbengong. Astaga Lo-Gue saja tidak dipakai disini, apalagi anjing bangsat kayak yang biasa Beomgyu sebut. Makin tidak betah sepertinya Beomgyu disana.

"Udah berapa lama jadi santri disini?" Tanya Beomgyu.

"Sekitar 12 tahunan."

"Hah? Sanggup lo- Eh- kamu sanggup?"

"Lah udah biasa, lagian awalnya aja kok yang berat. Lama-lama pasti terbiasa. Si Kamal tuh baru setengah tahun disini, awalnya kayak kamu gini anak kota yang hidup bebas gitu. Tapi sekarang Alhamdulillah udah mulai biasa. Cuma masih agak susah bangunin dia pas subuh aja sih."

Beomgyu menganggukkan kepala lalu meletakkan tasnya diranjang sebelah kiri. Tepatnya dibawah ranjang Kamal karena ranjang mereka memang dua susun.

 Tepatnya dibawah ranjang Kamal karena ranjang mereka memang dua susun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mahar 30 Juz series - Beomtae ✔ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang