26.Masih

2.1K 395 157
                                    

Gegara ngetik book ini tiap hari gue jadi suka lagu ketika cinta bertasbih ༎ຶ‿༎ຶ

Btw Ayo streaming, vote TXT sama yg banyak duit silahkan PO album Freeze biar Yeonjun masuk kulkas :v

🐻🐿️

"Sadaqallahul adzim..."

Setelah mengucap kata 'Alhamdulillah' untuk syukur, ustadz Namjoon menutup Al-quran kecil ditangannya tak lupa mencium kitab suci itu sebelum meletakkannya diatas meja mengaji.

Dengan pandangan hangat, ustadz Namjoon menatap Beomgyu yang sudah semakin mantap mengejar agama. Bahkan tidak terasa sudah beberapa bulan berlalu sejak pertama Beomgyu menjadi santri dipesantren ini.

Banyak yang berubah dari diri Beomgyu. Mulai dari pola pikir, tutur kata hingga sifat sopan dan taat yang sebelumnya tidak pernah Beomgyu pikir akan jadi bagian dalam dirinya.

Sudah delapan bulan Beomgyu tinggal di pondok, dan selama itu dirinya sudah mendapat banyak sekali pelajaran. Bahkan siapa yang bisa menyangka seorang Beomgyu yang dulunya sering berkata kasar kepada orang tuanya sekarang sudah menguasai 20 juz hafalan Alquran dikepalanya.

"Masyaallah, gak terasa udah 20 Juz hafalan kamu."

"Alhamdulillah ustadz, ini juga berkat bantuan ustadz yang udah sabar ngajarin saya."

"Saya cuma menjadi pendengar kamu Beomgyu, kamu yang lakukan dan hafalkan sendiri. Gimana rasanya?"

Beomgyu tersenyum hangat dengan hati senang. Sungguh, dia tidak pernah mengira dirinya akan berubah sampai seperti ini. Tapi tentu Beomgyu bersyukur sekali.

"Rasanya masyaallah banget. Saya harap Allah ridhoin saya sampai bisa hafal sampai juz 30. Saya mau nebus kesalahan sama orang tua saya dengan bangun rumah buat mereka disurga dengan modal menghafal ini." Jawab Beomgyu dengan nada pasti.

Mendengar tujuan Beomgyu yang lebih mulia lagi dari sebelumnya membuat ustadz Namjoon tak bisa menyembunyikan senyum. Dia bangga sekali dengan Beomgyu padahal Beomgyu bukan anaknya.

"Masyaallah Beomgyu, saya terharu sekali mendengarnya. Kamu anak yang baik sekali, saya yakin Allah sayang sekali dengan kamu."

Beomgyu tersentak sesaat lalu tersenyum tipis. Apa benar Tuhan sudah menyayanginya? Maksud Beomgyu, dirinya masih merasa segala ibadahnya masih belum sebanding dengan dosa maksiatnya dimasa lalu.

"Dosa lama saya masih jauh lebih banyak ustadz."

"Jangan putus asa dengan rahmat Allah. Kamu harus yakin kalau Allah menyayangi kamu. Karena bisa jadi sifat was-was itu hasutan dari iblis."

"Astagfirullahaladzim, bisa gitu juga ustadz?"

"Iya Beomgyu, waswas atas rahmat Allah, ragu doa kita didengar, atau ragu ibadah kita gak diterima itu juga hasutan iblis. Karena salah satu hal yang menghalangi doa kita terkabul adalah adanya perasaan ragu. Kita cukup pasrah aja. Percayakan sama Allah kalau ibadah dan tobat kita diterima."

Dengan tangan saling bertaut diatas paha, Beomgyu beristighfar seraya memejamkan matanya. Hal itu membuat ustadz Namjoon tersenyum lagi.

Sibuk beristighfar sambil memejamkan mata, Beomgyu sampai tidak menyadari kedatangan seseorang yang mendekat kearah dirinya dan ustadz Namjoon sampai ucapan salam dari orang itu menyadarkan Beomgyu.

"Assalamualaikum..."

"Waalaikum salam..." Jawab ustadz Namjoon dan Beomgyu bergantian.

Beomgyu yang tadinya duduk diam dengan perasaan tenang, nafasnya berubah tiba-tiba jadi tercekat saat melihat siapa yang datang dan menyalimi tangan ustadz Namjoon.

Mahar 30 Juz series - Beomtae ✔ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang