Make A Move

229 31 2
                                    

Hidup segan mati tak mau.

Ya memang sedikit hiperbola sih, tapi emang begitu adanya keadaan Seulgi saat ini. Tiga hari tidak berkomunikasi sama Irene membuat leher Seulgi terasa tercekik. Mau makan ya nggak nafsu, mau kuliah juga nggak semangat, mau buka hape bawaannya cuma emosi. Ini Seulgi harus gimana tolong...

Pikirannya ruwet, logikanya mampet. Dia kira setelah lepas dari hubungan pertunangan dengan Irene kehidupan akan lebih bahagia, pikirannya jadi tenang, hubungan persisteran mereka akan semakin erat seperti sedia kala. Nyatanya? Sigh, tidak ada satupun dari list harapan Seulgi nyerempet ke realita saat ini.

"Thank you, next. Thank you, next. I'm so grateful for my ex. Thank yo-"

"Wendy, ganti lagunya atau gue banting hape lo!" geram Seulgi.

Seulgi marah dengan pilihan lagu yang dipilih Wendy. Saat ini mereka sedang mendengarkan lagu lewat handsfree bluetooth milik Wendy. Jadi Seulgi dapat yang kanan dan Wendy dapat yang kiri.

Penurut bukan salah satu sifat Wendy, jadi yasudah volume hape yang mulanya hanya 60% kini dia up sampai level tertinggi 100%. Melihat Seulgi makin frustasi merupakan kesenangan Wendy saat ini, bagian balas dendam juga soalnya sudah bikin Irene yang sangat dia kasihi sempet terluka dulu.

"Lo itu manusia apa biawak sih Wen?! Dikasih tau nggak dengerin malah nantangin."

"Lo itu manusia apa badak sih Gi?! Dikasih lagu enak nggak goyang malah ngreog."

Dengar jawaban Wendy barusan bikin rahang Seulgi mengeras, ingin banget rasanya dia lemparin laptop yang ada didepannya ke kepala sahabatnya itu. Tapi kan ya nggak mungkin direalisasikan juga kan ya? Mati dong anak orang.

Alhasil dia cuma copot handsfree yang dia pake, sambil menyumpah serapahi Wendy dengan berbagai macam nama binatang.

For your information, Seulgi dan Wendy sekarang lagi coffee shop buat kerjain tugas kuliah mereka masing-masing. Sebetulnya enggak susah sih, cuma gegara otak Seulgi sudah kepenuhan alias overload persoalan Joohyun jadi tugas yang seharusnya enteng menjadi sungguh memeras otak.

BRAAKKKK

Dengan kasar Seulgi tutup laptop yang ada dihadapannya. Matanya sakit, kepalanya makin pening saat berhadapan dengan font Times New Roman size 12 yang menjabarkan banyak hal khas Teknik Industri.

"Nggak lanjut?" tanya Wendy acuh.

Maksud pertanyaan Wendy itu enggak lanjut kerjain tugas.

Seulgi diam saja, sama sekali enggak jawab pertanyaan Wendy.

"Dih, budek."

Sekali lagi Seulgi diam saja. Bukan budek ya, cuma dia masa bodoh meladeni makhluk yang menurutny abnormal macam Wendy.

Dipikirannya saat ini hanya gimana bikin Irene alias Joohyun alias tunangannya -sorry mantan- sadar kembali dari kekhilafannya berpacaran sama Jennie.

"Aduuuuhhh... Gue ke toilet bentar deh!" seru Wendy terburu-buru meninggalkan meja mereka berdua.

Sekali lagi, Seulgi diam saja. Capek dia, energinya terkuras habis gegara persoalan Irene yang masih belum ada solusi.

Joohyun lagi apa ya?

Seulgi dengan kasar ambil hape yang sedari tadi di non aktifkan datanya. Alasannya? Karena dia muak lihat story wa Irene yang bucin abis sama Jennie. Segala kegiatan, durasi telpon, sampai isi chat mereka dibuat story wa. Menjijikan, Seulgi rasanya pengen muntah!

Dia merasa sakit hati juga, dari tadi dia setengah mati hampir gila mikirin Irene. Eh yang lagi Seulgi pikirin malah sayang-sayangan, ngebucin, main gila sama sepupunya sendiri. Miris sekali.

SEULRENE || HEI SISTER!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang