Up Down

181 35 5
                                    

Parkiran mobil P2.

"Akhirnya sampai jugaaa..." seru Irene tanpa menyembunyikan rasa bahagia.

Dan rasa bahagia yang Irene rasakan ikut menular ke Seulgi yang duduk dibelakang stir kemudi. Rasa kesal yang dia rasakan selama perjalanan tadi entah kenapa langsung menguap seketika gegara senyum manis Irene.

Iya betul, peraturan tidak duduk sebelahan sama Seulgi dimobil sudah dimulai beberapa hari yang lalu. Ya emang konyol sih, menurut Seulgi konyol banget, dan alasan Irene jauh lebih kanyol lagi. Tapi tetap Seulgi nggak bisa menolak permintaan Irene, soalnya Irene mengancam bakal benci Seulgi selamanya kalo Seulgi menolak usulan Irene.

Mana bisa Seulgi nggak omongan sama Irene disisa hidupnya? No no! Nggak mungkin itu.

Irene keluar duluan dari mobil, disusul Seulgi keluar juga. Keduanya berjalan beriringan menuju pintuk masuk mall berada.

Seulgi hendak menggandeng tangan Irene, tapi dengan cepat Irene menangkis tangan Seulgi.

"Jangan gandeng tangan aku Gi, kita berdua udah sama-sama punya pacar. Dan aku nggak mau bikin perasaan pacar aku terluka. Please, jangan diulang lagi." kata Irene tegas disetiap katanya.

Seulgi cuma bisa menghela nafas. Hatinya sakit? Tentu saja! Tapi dia bisa apa? Nggak ada!

"Okay Hyun."

Seulgi cuma mampu bilang dua kata itu, dan itupun enggak ikhlas.

Mereka berjalan beriringan, dengan Irene yang memastikan jarak keduanya satu meter. Ngobrol singkat membahas item yang mau dibeli Irene hari ini.

Buat siapa?

Buat Seulgi dong.

Siapa lagi coba? Kan tiga hari lagi Seulgi ulang tahun.

Ceiyeee~

Seulgi berusaha setengah mati biar enggak senyum-senyum memikirkan hal ini. Okelah, Irene enggak bilang kalo item tersebut untuk Seulgi, tapi kan itu obvious banget gitu loh, jelas banget kalo barang-barang itu bagian kado buat ulang tahunnya Seulgi. Definitely certainly Seulgi yakin hal itu.

"Ahh itu dia!"

Lamunan Seulgi terhenti saat dengar suara pekikan dari Irene. Dengan langkah bahagia Seulgi mengekor Irene masuk ke salah satu toko baju yang menjadi langgangan mereka.

Irene dengan aktif langsung mencari barang yang menarik minatnya, dari backwall display satu ke backwall lainnya, pokoknya semua dijelajahi semua.

"Seulgi, menurut kamu bagus ini atau ini?" tanya Irene sambil menunjukan knitwear garis lengan panjang warna hitam putih dan sweater lengan panjang warna biru.

Seulgi diam sebentar untuk berfikir.

"Ummm, menurut aku bagusan yang kiri sih Hyun. Yang hitam putih."

"Menurutmu kamu gitu?"

Seulgi mengangguk.

"Okayy. Ini ayo dicoba dulu aja Gi. Ini ukurannya kayaknya pas deh buat kamu."

Seulgi menurut saja titah dari Irene, dia fitting knitwear yang dipilihkan oleh Irene. Dan sempurna, Seulgi tampak sempurna. Model knitwear yang crop membuat kaki jenjang Seulgi semakin mempesona.

Dan Irene sangat puas dengan look Seulgi saat ini. Bahkan dia ancungkan dua jempolnya ke Seulgi, tanda Irene mengapresiasi tampilan Seulgi saat ini.

"Okayy kak, saya ambil baju ini." seru Irene antusias ke sales assistant yang sedang in charge.

Seulgi tersenyum bahagia saat melihat shopping bag yang sedang dia bawa. Hadiah ulang tahun dari Irene, kesayangannya, tunangannya. Walaupun beberapa minggu ini kelakukan Irene kayak setan, seneng banget bikin dia sakit hati. Tapi toh nyatanya dia tetap care banget sama Seulgi kan?

SEULRENE || HEI SISTER!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang