Broken Promises

1.2K 212 74
                                    

Setelah beristirahat dua jam lamanya, Irene kembali berkutat dengan perkakas dapur. Alat dan bahan sudah lengkap, sekarang tinggal eksekusi saja.

Irene aduk sebentar coklat ganache yang tadi dia buat. Senyumnya langsung merekah pas dia sadari kekentalan coklatnya nyaris sempurna. Dengan sangat hati-hati, Irene siram brownis kukus yang sudah ready sejak tadi pake coklat ganache.

Selanjutnya, dia taburi parutan keju di atas brownisnya. Yang banyak gaes, soalnya kan Seulgi suka banget sama keju. Terus langkah terahkir, dia letakan satu biji roreo redvelvet ditengah-tengah, biar tampilan si brownis makin cakep aduhay.

And done! This is it, chocolate brownies topped with grated cheddar cheese and roreo redvelvet by Original Visual ready to serve.

Irene tersenyum bangga melihat brownis lumernya punya tampilan sempurna. Nggak percuma juga dia capek-capek di dapur, lihat youtube sama google buat browsing cara bikin si brownis, kalo tampilan cake yang dia buat semenarik ini. Pasti nanti begitu Seulgi makan ini brownis buatan Irene, dia bakal kesenengan klepek-klepek makin sayang sama Irene deh.

Mikirin Seulgi, Irene jadi malu sendiri. Dia tutupi wajah cantiknya yang lagi merona hebat pake telapak tangan. Irene tersipu malu, senyum kegirangan nggak lepas dari bibirnya saat membayangkan hal yang udah terjadi antara dia dan Seulgi tadi malem. Menyenangkan, mengasikan, menggairahkan, memacu adrenalin, udahlah pokoknya kegiatan asik. Dan Irene sangat menyukainya.

"HAYO MIKIRIN APA!"

Ini Irene mau teriak anjing, tapi nggak jadi soalnya yang ngangetin barusan Maminya.

Mata Mami memincing curiga pas dia lihat anaknya senyam-senyum sendiri kek orang gila. Ditambah juga wajah Irene yang tersipu gitu, makin besarlah rasa curiga Mami.

"NGGAK USAH MIKIR ANEH-ANEH! Mami tau ya, itu pasti kamu lagi mikirin pacar kamu pas bikin cupangnya kan?! IYA KAN?!" ngegas Mami marah.

Dimarahin Mami nggak lantas bikin Irene kembali ke realita. Dia malah makin kelonjotan pas denger kata-kata pacar.

Pacar nggak sih? Pacar nggak ya? Itungannya ini mereka udah pacaran kan yaa? Kan tadi malem Seulgi udah nembak Irene, ya walaupun nggak secara gamblang sih. Tapi kan tetep intinya udah ditambak, wong udah punyaku-punyaku gitu kan? Ini berarti sah yaa? Official yaa? Yes! Akhirnya Irene pacaran juga sama seseorang yang dia sayangi. Irene seneng banget anjir!

Well, awalnya emang Irene denial gitu sama perasaan 'lebih dari sekedar sister'-nya ke Seulgi. Tapi setelah dia mikir lagi, merenung lagi, ditambah hasil browsing setiap hari, bertanya juga ke psikolog di aplikasi Haidokter!, pendapat dari sahabat-sahabatnya juga, fix! Irene yakin kalo perasan yang dia miliki ke Seulgi bukan sebagai sister tapi lebih ke pasangan.

Irene bersikap dewasa. Dia memang udah berdamai dengan dirinya sendiri yang suka sama Seulgi, tapi dia juga nggak memaksakan Seulgi buat cinta balik sama dia. Irene nggak pernah melarang Seulgi pacaran sama cewek manapun, dan soal mantan Irene sebelumnya? Kan sudah dijelaskan kalo dia cuma kasihan aja, nggak ada perasaan suka sama sekali.

Baru deh, sejak kejadian 'gotong royong asik' Irene bertekad buat miliki Seulgi seutuhnya, buat perjuangin Seulgi jadi pacarnya. Eh malah tadi malem Seulgi nembak Irene, yaudah deh, kebahagiaan Irene makin diatas awan.

"KAKAK! Dibilang jangan mikir ngeres malah dilanjut halunya! SADAR NGGAK?! Mami makan ini brownis kamu!"

Denger kata-kata makan sama brownis bikin kewarasan Irene balik lagi ke tempatnya. Dia langsung jauhin taperwer ungu yang berisi brownisnya tadi jauh-jauh dari jangkauan Mami.

SEULRENE || HEI SISTER!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang