7.Jiwa Playboy

107 62 39
                                    


~Happy reading~

"Eh Than gimana kabar lo sama Lena?" tanya Ezra.

"Alhamdulillah sehat," jawab Nathan ngawur.

pletakk!!

"Bukan gitu konsepnya bambank," greget Ezra.

"Bambank tetangga gue zra."

"Gue pengen bunuh lo Than ssyeriusss syumpahh."

"Dih. Yang ada ntar di gorok sama ratu gue," ucapnya dengan sok gaya.

"Emang lo punya ratu? Kan lo jomblo," ledek Ezra.

"Apakah ratu cuma pacar doang hah? Emak gue juga bisa kali."

"Dasar cowo selalu benar." Ezra menghembuskan nafasnya kasar.

"Lo juga cowo woi." Untung saja Nathan masih sabar meladeni temen satunya ini kalau nggak? Oh tidak usah di tanyakan lagi.

"Biasalahh."

"Zra sekarang kok ganti gue ya yang pengen cekik lo."

"Ntar mak gue nangis kejer-kejer di tengah jalan," ucap Ezra.

"Dih yang ada mak lo nyesel udah ngelahirin lo," ejek Nathan.

Marvel menatap mereka dengan datar.
"Ribut terus," sindir Marvel.

"Gue kok nggak nyadar ya kalo ada lo vel," cengir Ezra.

"Temen lo tuh vel," Ucap Nathan menggelengkan kepalanya seraya mengelus dadanya.

"Gue ganteng? Makasih."

"NOT HAVE AKHLAK," tekan Nathan setiap kata.

"Ku menangis membayangkan betapa kejamnya temanku atas dirikuuu~," Ezra bersenandung

"korban Suara hati seorang suami," celetuk Nathan.

"Btw nih ya kenapa nggak ada suara hati suami?" tanya Ezra dengan rasa penasaran.

"Ingat prinsip bro," Nathan menepuk bahu Ezra pelan.

"Apa emang?"

"Cewek selalu benar,"jawab Nathan pelan.

"Kaya emak gue selalu benar."

"Goflok kan emak lo cewe ogeb," greget Nathan.

"Ohiya lupa gue."

"Than gue tadi nanya serius ya," lanjut Ezra setelah sadar bahwa topik tadi terpotong banyak.

"Gue nggak mau nyeriusin lo," balas Nathan cepat.

"Istigfarrrr," ucap Ezra mengelus dadanya.

"Ck sok-sok an sabar lo."

"Ingin ku berkata kasarr."

"KASAR," kompak keduanya.

Tringgg!!

"Dahlah gue mau makan dulu gue bisa gila kalau sama Ezra."

LENATHAN (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang