11.Secret

83 50 70
                                    


<Happy reading>

"Lo nyadar nggak sih?"

"Nyadar?"

"Kalau sebenarnya tuh yang gue liat Nathan suka deh sama lo."

"Nggak mungkin Acha."

"Darimana nggak mungkin nya coba? Nathan sering deketin lo, rela di hukum demi nemenin lo, selalu merhatiin lo," jelas Acha.

"Di hukum?" tanya Lena.

"Jangan-jangan lo nggak tau ya?"

Lena menggeleng.
"Nggak."

"Astagfirullah." Acha mengelus dadanya sabar.

"Jadi tuh tadi Nathan aslinya bawa perlengkapan sekolah termasuk dasi nah kata si Marvel tadi kalau Nathan ngelepasin dasinya di taruh di laci, terus Nathan minta hukuman dan berakhir hukuman sama lo gitu,"

"Buat gue?"

"Iyalah yakali buat jaenab," sewot Acha.

"Tap-."

"Gini sampai kapan lo dingin terus?"

Lena menundukkan kepalanya seraya menggeleng.

"Maksudnya sampai kapan lo dingin sama Nathan? Sedangkan Nathan terus ngejar lo Len," geram Acha.

"Tapi kan gue nggak suka sama dia Cha," Lena menatap mata Acha.

"Apanya yang nggak lo sukai?"

"Kata orang di fakboy."

"Len dengerin gue," jeda Acha.

"Se fakboy-fakboy nya cowo dia akan berhenti mengejar jika wanita itu tidak pasti dan tidak peduli."

"Dan Cowo fakboy emang bangsat tapi sebangsat-bangsat nya cowo dia juga punya hati untuk menjaga wanita yang ia sayang."

"Gini deh Len dia fakboy aja banyak yang ngejar namun apa? Dia lebih berjuang sendiri memilih cewe yang tak pasti."

"Cowo juga punya rasa lelah Len," ucap Acha.

"Gue masih trauma soal begituan Acha."

"Iya gue tau. Tapi apa salahnya coba lo nerima ya kan?"

"Belom siap."

"Oke alasan lo nggak bisa gue pakaa,gue cuma ngasih tau lo doang biar kedepan nya lo nggak nyesel."

Lena menganggukkan kepalanya.
"Oke makasih ya."

****

"Than lo suka ama si Lena?" tanya Ezra to the point.

Nathan menoleh ke arah Ezra.
"Nggak."

"Mana mungkin nggak suka kok sampai segitunya diem-diem merhatiin."

"Kebetulan."

"Lo nggak ada niat buat deketin dia?" tanya Marvel seraya memakan baksonya.

LENATHAN (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang