9.Hukuman

98 58 52
                                    


~Happy Reading~

Hari ini adalah hari selasa dimana semua siswa siswi akan ada yang namanya Razia. Seperti saat ini Nathan yang sedang grusa-grusu dari tadi akibat mencari dimana letak Dasi nya.

"Bundaa Dasi abang dimana?"tanya Nathan setelah menuruni tangga.

"Ish kamu tuh ya. Mana bunda tau kamu kan kalau ke sekolah jarang pakai dasi."

"Masalahnya Nathan lupa bun dasi nya dimana."

"Huft...yang salah siapa?" tanya Fara dengan Nada yang di lembut lembutkan.

"Nathan astaga. Ayolah bun bantu cariin ada razia soalnya," mohon Nathan.

"Yaudah."

Fara menaiki tangga untuk menuju ke kamar Nathan sedangkan Nathan sedari tadi hanya mengekori Fara.

Fara membuka lemari dan mencari di bagian atas.
"Ini dasi apa topi," Fara melemparkan Dasi ke arah Nathan yang di tangkap tepat oleh Nathan.

"Hehe kok ada sih." Nathan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Makanya kalau nyari tuh pake mata bukan mulut."

"Astagfirullah."

"Eh tapi beneran bun Nathan udah nyari disitu tadi tapi kok nggak ada ya."

"Dasinya takut sama kamu makanya cepet-cepet punya pacar." Fara membuka pintu dan keluar dari kamar Nathan.

Brakk!

"Eh-eh bun."

"Apa hubungan nya dasi hilang sama pacar." Nathan mencoba berfikir.

"Ck apa hubungan nya coba. Eh tapi tadi gue nyari nggak ada sekalinya di cari bunda langsung ketemu. Aneh ya masih menjadi misteri."

*****

"Lenaa tungguu," jerit seseorang dari belakang membuat Lena menolahkan kepalanya.

"Huh..huh...huh.." Acha memegang kedua lutut seraya mengambil nafas.

"Habis ngapain?" tanya Lena.

"Gue tuh tadi lari dari rumah sampai ke sini tau huh.." jawab Acha mengatur nafasnya.

"Lah kenapa?"

"Supir gue sakit."

"Huh yaudah yok ke kelas."

"E-eh bentar deh," cegah Acha.

Acha menepuk jidatnya.
"Ini selasa ada razia dong," ucap Aca cemberut.

"Terus?"

"Nasib make up sama jajan gue gimana?" Acha mengerucutkan bibirnya.

"Salah siapa bawa make up sama jajan." Lena mau melangkahkan kakinya namun masih tetap di cegah sama Acha.

"E-eitss bentar dong." Acha menarik tangan Lena.

"Enaknya di umpetin dimana ya?" Acha menngetukkan jarinya di dagu seolah-olah berfikir.

LENATHAN (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang