Typo bertebaran
~Happy reading~
Nathan berjalan keluar rumah menuju ke parkiran motornya lalu meninggalkan perkarangan rumah, mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, setelah beberapa menit kemudian ia pun sampai di sekolah. Belum turun dari motor sudah terdengar suara-suara para cewe.
"Gilaa Nathan ganteng bangett," jerit salah satu siswi saat melihat Nathan memakirkan motornya.
"Sarapan pagi gue nih."
"Mau nggak jadi pacar aku."
Suara pekikan dari para siswi di SMA DIRGANTARA namun hanya di abaikan oleh Nathan. Saat sampai di depan pintu kelas ips 1 senyum jail nathan terbit seakan mempunyai niat jahat.
"Kerjain ah," gumamnya.
Brakk!
"Kiw-kiw. Cowok gantengg mauu lewat," teriak Nathan setelah mendobrak pintu kelas yang membuat teman sekelasnya berdecak sebal.
Selalu saja begitu, batin mereka.
"Gila lo ya orang-orang kalau masuk itu salam lah ini main gebrak pintu,rusak tau rasa lo," kesal Dita sang ketua kelas.
"Pintu rusak gue bisa beli kali," jawab Nathan menyombongkan diri, orang yang dikelas memutar bola matanya malas lalu melanjutkan kegiatan mereka masing-masing seolah tak peduli dengan Nathan.
Nathan menuju ke belakang dan langsung melempar tasnya ke sembarang arah hingga mengenai kepala sahabatnya.
"Anjir lo main ngelempar tas sembarangan mana ke jidat gue lagi," gerutu Ezra teman Nathan sambil mengusap usap jidatnya yang terkena lemparan tas Nathan tadi.
"Berisik," sentak Marvel yang sedang bermain game terganggu akibat kedua sahabatnya. Memang di antara bertiga yang waras cuman marvel doang.
"Marah marah mulu lo," gerutu Nathan mengeluarkan hp dari sakunya untuk lanjut bermain game.
Setelah menghabiskan beberapa menit bahkan hampir satu jam akhirnha mereka telah selesai dengan game nya.
"Gila tu orang," umpat Ezra mengingat game tadi.
"Eh btw kata anak sebelah bakal ada murid baru di kelas Ipa 1," ucap Ezra mulai memulai topik.
"Cewek apa cowok?," tanya Nathan menaikkan sebelah alisnya pertanda penasaran.
"Katanya si cewek pindahan dari Bandung," jawab Ezra.
Nathan hanya manggut-manggut pertanda mengerti sedangkan Marvel sedari tadi hanya menyimak apa yang di bicarakan oleh sahabatnya itu.
Namun Nathan penasaran siapakah cewek itu?
kenapa tiba-tiba pengen ketemu dia?
ada apa dengannya?
sebelum ini juga nathan biasa aja kalau ada murid baru.
Tapi beda sama yang ini.
Nathan menggelengkan kepalanya cepat berfikir bahwa pikirannya gak benar."Kenapa?" tanya Marvel saat tak sengaja melihat Nathan yang menggeleng kepalanya cepat.
"Nggak papa," jawab Nathan singkat ia tidak mau saja berbagi kebingungan nya dengan orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
LENATHAN (hiatus)
Novela Juvenil(Follow sebelum baca) *** "Apa si impian lo itu?" "Mau tau? Terlalu indah kalau di bayangin." "Apa emang?" "Jadi ayah dari anak-anak lo." *** "Meskipun lo dingin gue tetep sayang sama lo." "Hah?" "Semua orang akan berubah apabila orang tepat datang...