1825 : bentara
(n) (kl) pembantu raja yang bertugas melayani dan menyampaikan titah raja atau membawa alat-alat kebesaran kerajaanDRAMA tarik-menarik antara Akalanka dan Alister tidak semanis kisah picisan yang sering Kyra bayangkan ketika membaca novel. Selain karena ini merupakan kisah nyata yang menyangkut perselisihan antar saudara, bukan drama melankolis tentang bucin. Maka, berakhirlah Kyra bersama dua cecunguk di mobil Pajero Sport hitam yang dikemudikan oleh Andrean.
Belum cukup kejadian tersebut, Kyra harus menahan rasa gondok akibat tempat duduknya yang diapit oleh keberadaan Akalanka pada sisi kanan dan Alister pada sisi kirinya. Andrean pasti sengaja bekerja sama dengan duo setan ini untuk berusaha memonopolinya.
Padahal Kyra sudah merindukan kasur empuk yang lebih menggoda dibandingkan memforsir dirinya dengan menghabiskan jatah liburan yang tinggal tersisa sedikit bersama mereka yang sedang perang dingin.
“Jadinya, kita mau pergi ke mana?” Pertanyaan serupa telah Andrean suarakan sepuluh menit lalu dan ini sudah kedua kalinya mereka telah selesai mengelilingi sekitaran Monas karena belum mencapai kesepakatan tentang tujuan masing-masing.
Usulan tempat tujuan mereka selalu berakhir dengan kebuntuan. Sebab, ide dari Alister pasti tidak sependapat dengan Akalanka yang sering kali mengusulkan tempat yang berbanding terbalik dengan usulan Alister. Tentu saja pendapat dari Akalanka juga dikomentari ini-itu oleh Alister.
Intinya, Baik Akalanka dan Alister sama-sama dalam mode keras kepala. Kyra jadi pusing meladeni mereka yang sedang kumat sindrom pertengkarannya.
“Kota Tua!” usul Akalanka setelah lama terdiam.
Akalanka menoleh pada Kyra guna mendapatkan dukungan. “Ky, kita ke sana, yuk! Di sana kita naik ontel, terus di sana juga banyak landmark historis. Cocok buat kamu yang suka cerita-cerita gitu.” Tiba-tiba Akalanka mirip sekali dengan pemandu wisata yang berkata terus-menerus dengan lancar dan sepat, sehingga orang lain tidak dapat menyelanya.
Namun, tampaknya Alister tidak ingin mengalah pada kakaknya. Dia pun menimpali, “Halah, jangan. Di sana ngebosenin. Paling, cuma buat orang yang hobi hal kuno-kuno,” sambar Alister, tak sepakat.
Akalanka mengabaikan komentar Alister. Dia tetap setia menunggu keputusan Kyra. “Jadi, gimana, Ky? Mau ke sana?” Melihat tidak ada respons dari adiknya, Akalanka kembali mengusulkan tempatnya, “atau kita mau ke Ragunan aja?”
Alister masih menyahuti dengan ganas, “Ngapain ke sana? Lo kira kita-kita anak TK? Cih. Nggak kreatif amat milih tempat.”
“Jengukin kembaran kamu. Di sana banyak spesies monyet yang keberadaannya dilindungi. Kali aja kamu kangen sama kawananmu di sana.”
“Sialan lo, Bang! Urus aja sono olimpade lo. Pacaran sama buku aja sok-sokan milih tempat buat main.”
“Otakmu, tuh, ketinggalan di rumah. Seharusnya kamu bawa dulu. Jangan main tinggal aja, nanti percuma. Ada otak, kok, nggak ada isi.”
KAMU SEDANG MEMBACA
1825 [ON HOLD]
RomanceBlurb : Kyra Willa Bachtiar mendapatkan julukan sebagai Putri Pengganti setelah menjadi bagian dari Keluarga Bachtiar. Gadis dengan kepribadian menyenangkan itu mampu menyulap kediaman yang dikelilingi awan gelap menjadi tempat seindah pelangi. Nam...