10. Hell Froze Over

566 96 67
                                    


Note :

Pada bagian ini memuat beberapa tindakan medis atau pun yang berkaitan dengan dunia kesehatan, semua yang tercantum di dalam tulisan ini hanya khayalan belaka.










Previous....

"Anda berharap saya menyetujui ini? Bagaimana jika sampai disini dan anda melakukannya sendiri. Untuk tempat yang bahkan tidak ingin aku sentuh. Membeli hampir setengah saham disana, bukankah itu sudah mencapai setengah jalan anda" Jeno mengangkat alisnya, jika hanya berurusan dengan tawar menawar itu adalah keahliannya. Bahkan dirinya dengan mudah menempatkan uangnya di tempat yang mudah di jangkau dengan pembelian yang mendapat harga lebih rendah di pasaran.

"3% tidak lebih dan satu unit apartment setelah urusan ini selesai" ini sudah lebih dari cukup untuk menutup mulut besar Lee Jeno. Ia tidak akan bermain lebih banyak pada uangnya.

Jeno mengetuk telunjuk di depan hidupnya, bepikir keras tentang tawaran ini. "Huh? Baiklah, anda menang Tuan Kim. Mari lanjutkan rencana gila ini" mengulurkan tangannya sebagai tanda persetujuan yang hanya di abaikan oleh Jongin.

Mengantikan uluran tangannya dengan selembar kertas perjanjian lainnya, yang suda ia siapkan sebelum berangkat untuk menemui lelaki ini.

"Ah, tidak perlu menunggu ternyata" Jeno berpura-pura terkejut dengan kertas baru itu, kemudian lelaki itu menandatangani kertas tersebut.

"Mengenai rumah itu, hanya tinggal sedikit lagi. Anda tidak perlu khawatir Tuan Kim" Jeno menyerahkan map hitam itu kembali pada Baekhyun.

 Anda tidak perlu khawatir Tuan Kim" Jeno menyerahkan map hitam itu kembali pada Baekhyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Castle of Glass

10. Hell Froze Over

.

.

.

Enjoy

.

.

.

Januari ini hujan salju turun dengan cukup deras, menutupi sebagian jalan yang berhiaskan selimut dingin. Mantel-mantel hangat itu selalu menjadi pelindung di setiap udara yang manyapa, memberikan pelukan kehangatan lainnya pada tubuh-tubuh itu.

Kriing...Kriing...Kriing...

Suara bel terdengar, beberapa pekikakan riang memecah lamunan saat jam pelajaran telah usai. Beberapa siswa mulai berlari keluar kelas untuk menyambut kehangatan rumah. Langkah kaki riang dengan senyuman indah yang selalu ia berikan pada siapapun.

"Jongin, hari ini kau ingin pulang denganku?" Taemin teman yang duduk barisan di depan Jongin menyapa pemuda tan itu yang tengah menata pelaratan sekolahnya ke dalam tas.

✔Castle Of GlassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang