Previous.....
"Hmm... Ayo kita pulang" Sooyoung meraih tangan Jongin, namun pemuda itu menahannya. Menatap bingung pada Putra-nya yang seakan menolak ajakkannya.
"Eomma pulanglah bersama Baekhyun. Aku harus mengurus beberapa pekerjaan lagi"
Sooyoung menggeleng dengan keras, ia ingin Jongin pulang bersamanya. Ia tau jika Putra nya juga lelah dan kehilangan, maka dari itu mereka harus saling menguatkan. Bukan hanya dirinya yang butuh istirahat dan ketenangan.
"Tidak... Kita harus pulang bersama" Sooyoung menggenggam telapak tangan Jongin, memohon pada Putra-nya agar memenuhi keinginannya.
Jongin menarik nafas sejenak, kemudian menatap Baekhyun penuh arti.
"Nyonya Kim sebaiknya kita pulang sekarang. Anda butuh istirahat" Baekhyun merangkul bahu Sooyoung dan berusaha untuk membujuk wanita itu untuk pergi dengannya.
Pada akhirnya, karena rasa lelahnya Sooyoung menyerah dan hanya mengikuti Baekhyun untuk kembali ke rumah meninggalkan Jongin seorang diri di tempat menyedihkan itu.
Sepeninggalan Sooyoung, Jongin berdiri di hadapan peti yang berhiaskan bunga krisan dengan foto Ayah-nya terpampang disana. Berdiri tegak dengan kedua tangan berada di saku celananya, tatapan dinginnya seakan ingin membekukan seluruh ruangan. Selanjutnya pemuda itu membungkuk dalam dan bersujud di depan peti.
"Selamat jalan Tuan Kim"
Castle of Glass
12. We Own It
.
.
.
Enjoy
.
.
.
Dentingan detik mengisi setiap kekosongan, bergulir tanpa melihat kebelakang. Keheningan telah tercipta disaat orang-orang mulai meninggalkan ruang. Meninggalkan begitu banyak kehampaan disaat sesuatu berusaha mendesak untuk di sampaikan.
Beberapa orang mulai berdiri meninggalkan meja yang mereka tempati, gelas-gelas kertas bekas soju berserakan dan beberapa piring sisa makanan masih tergeletak di atas meja. Seperti manusia, mereka juga akan pergi meninggalkan banyak sampah dimana mereka berpijak, tidak peduli jika sampah itu berguna atau hanya sampah yang merusak setiap sisi kehidupan. Sampah tetaplah sampah, sejauh apapun mereka berusaha merubahnya.
Jongin berjalan meninggalkan rumah duka, udara dingin menyapa permukaan kulitnya yang tidak tertutup kain. Jika orang-orang akan berusaha menghindari udara dingin, Jongin bahkan lebih menyukai udara dingin dan itu menjadi lebih nyata untuknya. Rasanya seperti sebuah kebebasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Castle Of Glass
FanfictionSehun x Kai Bawa aku pulang dalam mimpi yang membutakan, lewat rahasia yang telah kulihat, basuh nestapa dari kulitku dan tunjukkan padaku cara untuk utuh lagi, karena aku hanya sebuah retakan di dalam istana kaca ini, tak ada yang tersisa, untuk ka...