BAGIAN 3

225 19 1
                                    

" Lo harus bisa ngerasain bagaimana rasanya kehilangan "
- Arkan

Playing Pink Sweat - At My Worst 🎧

SELAMAT MEMBACA

****


" Kesel kesel kesel ish kenapa si gue sial banget hari ini, kenapa juga harus ketemu sama cowok sombong itu " Gerutu Nadia sambil mencoret coret kertas yang kosong

Billa yang baru saja datang pun kaget melihat tingkat aneh Nadia " loh loh Nad lo kenapa? " ucapnya

" Gue ketemu sama cowo yang tadi siang nabrak gue dan lo tau? Dia adalah kerabat pasien gue astaga kenapa dunia sesempit ini "

" Jangan jangan jodoh lagi? Hahaha "

" Ngaco lo yang ada sial bukan jodoh " menatap sinis Billa

" Sans dok haha "

TING!
Tanda suara ponsel berbunyi yang menunda perdebatan mereka.

089655459***

Saya Arkan kerabat pasien Riko
Kalo boleh tanya dimana letak apotiknya

Saya rasa anda cukup pintar
Untuk membaca denah

Saya hanya menjalakan tugas dari sepupu saya
Apakah dokter tidak akan membantu pasiennya?

Nadia membanting ponselnya dihadapan Billa, Billa yang tadinya sedang bermain hp pun kaget dan membuka isi pesan yang membuat sahabatnya jengkel seperti ini.

Billa mengerutkan keningnya " Arkan siapa Nad? "

" Cowok yang gue ceritain tadi "

" Woah gila sih emang pesona lo bukan kaleng kaleng eh ngomong - ngomong lo pake pelet apa si gue mau dong? "

" gue operasi juga lama - lama mulut lo ya? " Geram Nadia

Sementara Billa sangat senang meledek sahabatnya ini apalagi dengan ekspresi yang seperti ini ingin sekali dia memakannya sangat menggemaskan.

" Udah kasih tau aja terus samperin lumayan Nad haha itung - itung hasil move on dari dia " setelah mengucapkan kalimat tersebut Billa langsung berlari keluar dari ruangan Nadia

" Billaaaaaa " Teriak Nadia dengan wajah kesalnya

Ingin sekali Nadia pulang disaat seperti ini menonton drama kesukaannya dan meminum coffe favorite nya tanpa harus terlibat dalam situasi aneh ini apakah dia harus ambil cuti mendadak? Atau pura pura sakit? Ah sepertinya semua itu tidak masuk akal Nadia terus berjalan menuju ruangan yang ditujunya dengan raut wajah ditekuk bak tanaman yang belum disirami.

" Loh ada apa dok? Kenapa balik lagi? " Tanya Riko heran atau pura pura tidak mengetahuinya

Nadia mengabaikan ucapan Riko " Berikan kertas resep obatnya pada saya dan anda ikut saya " Ucap Nadia sambil menunjuk Arkan untuk mengikutinya sedangkan Arkan hanya senyum sinis. Melihat permainan sang sepupunya itu Riko yang merasa kasian pada Nadia pun hanya bisa menggeleng melas.

Nadia pun pergi menuju ruang apotik dan diikuti oleh Arkan. Kejadian ini membuat seluruh rumah sakit heboh esok pasti Nadia akan mendengar gosipan tidak jelas dari mereka sedangkan Arkan dia sangat menikmati permainan ini.

K A N ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang