Kalian baca part ini jam berapa?
Sebelum membaca yuk kita scroll down lalu tekan bintang dibagian pojok kiri
Sudah?
Kalau gitu yuk kita mulai
HAPPY READING 📖
****
Hening.
Tempat dimana Arkan sedang memimpin pertemuan pada perusahaannya. Mereka sedang membahas masalah proyek besar yang sebentar lagi akan diselenggarakan oleh perusahaan terkenal di Amerika Serikat.
Arkan yang masih diam ditempat duduk sedang mendengarkan pendapat dan masukan dari kayawan - karyawannya, Namun tidak ada satu masukan pun yang membuat Arkan tertarik ditambah susahnya menemui Presiden Turki membuat moodnya semakin buruk hari ini.
"Bagaima masukan dari kami direktur?" tanya Alice
"We'll stop this big project," kata Arkan dan membuat seisi ruangan yang tadinya tenang sekarang gaduh karena dibuat kaget oleh keputusan sang direktur
"Tapi direktur kita ,,," ucap salah satu karyawan yang dipotong oleh Arkan
"Keputusan saya sudah bulat, batalkan semua kerjasama yang terlibat dengan perusahaan kita,"
Setelah mengatakan keputusan terakhirnya Arkan langsung bergegas pergi meninggalkan ruang meeting.
"Kalian kembali bekerja seperti biasanya biar masalah ini saya bicarakan kepada direktur," perintah Alice lalu mereka bubar dan kembali ke ruangannya masing - masing.
Sementara disisi lain Arkan yang sudah berada diruangannya sedang menatap keluar jendela besar ia sedang melihat macetnya perjalanan dikota ini.
Memang benar dia sedang melihat pemandangan perjalanan dikota ini tetapi pikirannya entah kemana.Kali ini Arkan benar - benar buntu dan baru kali ini Arkan menyerah dari perusahaan besar demi menjaga keprcayaan seorang wanita yaitu Nadia padahal bisa saja Arkan mencari cara lain agar bertemu Presiden Turki itu, hanya saja Arkan menghargai keputusan Nadia sebagai dokter penanggungjawab entah mengapa tapi yang pasti Arkan tidak mau menyakati wanita itu lagi bahkan dia tidak mau melihat wanita itu menangis dan terluka sama seperti apa yang dia lakuin kepadanya.
Apakah Arkan benar - benar sudah jatuh cinta? Jika iya ternyata cinta selemah ini membuatnya lemah akan semua hal.
Tok .. tok .. tok .. tok
"Permisi direktur,"
"Masuk," kata Arkan sambil berjalan ke arah tempat duduknya
"Ada apa?" lanjutnya dengan sinis
"Santai dong bro," pria itu terkekeh melihat raut wajah Arkan
Arkan tersenyum tipis "Lo emang benar - benar gak ada pekerjaan ya, atau lo turun jabatan?"
Orang itu hanya mengendikkan bahunya lalu mengeluarkan sebuah benda berbentuk kotak kecil yang entah apa fungsinya tapi yang pasti itu benda yang sangat penting untuk Arkan. Pasalnya setelah mendapatkan benda tersebut orang itu langsung bergegas menemui Arkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
K A N A
General FictionARKAN DWI WIJAYA seorang CEO muda dari Permodelan Arsitek yang terkenal di Indonesia harus merasakan duka yang mendalam akibat kematian ayahnya karena operasi yang gagal dilakukan oleh salah satu dokter di Rumah Sakit Medika Indah. Tragedi tersebut...