BAGIAN 32

364 15 1
                                    

Kalian baca part ini jam berapa?

Sebelum membaca yuk kita scroll down lalu tekan bintang dibagian pojok kiri

Sudah?

Kalau gitu yuk kita mulai

HAPPY READING 📖

♤♤♤♤

Didalam mobil Nadia masih saja berdiam diri bahkan ucapan yang Arkan lontarkan sedari tadi juga tidak direspon olehnya. Nadia sedikit kesal dengan Arkan, dia tidak memberikan Nadia kesempatan untuk mengumpat Lucas hanya cakaran mungkin tidak apa - apa menurut Nadia, dengan cakarannya dia bisa mancabik - cabik wajah Lucas tapi sayang dia tidak memiliki kesempatan itu.

Arkan menatap Nadia yang sedang memandangi pemandangan diluar jendela, Arkan tau penyebab Nadia seperti ini lalu Arkan berinisiatif untuk menepikan mobilnya dipinggir trotoar dan berhenti.

"Kenapa berhenti?" tanya Nadia dingin

"Oke. Alasan kenapa gue gak nurutin permintaan lo agar Lucas dihukum setimpal dengan penderitaan ayah kita," Arkan menghela nafas. "Karena gue curiga masih ada orang lain dibalik semua ini Nad,"

Alis Nadia bergelombang. "Maksud lo?"

"Jadi malam itu---"

Flashback On

Selepas Arkan mencuci muka dan mengganti pakaiannya lalu dia langsung merebahkan tubuhnya dikasur King Size miliknya. Namun, saat Arkan hendak menutup mata tiba - tiba ponselnya berdering pertanda seseorang menelfon dirinya.

Rico is calling ...

Pip!

"Gak penting gue matiin," ancam Arkan

"Oke," balasnya singkat

"So?"

"Lo ngerasa gak si ada yang aneh dari pembunuhan bokap lo?" tanya Riko

"Maksud lo?"

Arkan lalu bangun dan menyenderkan tubuhnya di punggung tempat tidurnya.

"Menurut lo apa tujuan Lucas ngebunuh bokap lo dan Nadia,"

Arkan terdiam.

"Coba lo pikirin. Lucas itu hanya seorang dokter kecil bukan dokter petinggi kaya bokapnya Nadia. Kalaupun dia punya musuh seharusnya itu setara dengan jabatannya atau dengan basic nya sekarang. Kita lihat dari sudut pandang yang lain, kalau emang tujuan dia ngebunuh bokap lo menurut gue itu gak masuk akal, karena yang kita lihat tittle dari bokap lo dan Lucas itu jelas berbeda dari segi persaingan pun beda genre, rasanya gak masuk akal kalau tiba - tiba seorang dokter ngebunuh presedir dengan alasan persaingan bisnis kecuali kalau emang Lucas punya dendam sama bokap lo atau ada bosnya dengan kedudukan yang sama kaya bokap lo. Dan kedua mungkin terlihat masuk akal jika tujuannya adalah bokapnya Nadia karena mereka sama - sama dokter mungkin bisa jadi persaingan jabatan, tapi kalau menurut gue itu justru agak sedikit mencurigakan kenapa Lucas ngebunuh bokap Nadia sendirian? kalau emang tujuannya mau ngehancurin Medika Indah seharusnya dia membayar orang yang ahli dalam bidang tersebut untuk rencananya agar identitas dia tetap aman. Terlebih Lucas pernah menjadi bagian dari rumah sakit Medika Indah, gue rasa kalau itu tujuannya dia gak akan sebego itu." jelas Riko

K A N ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang