BAGIAN 24

167 13 0
                                    

Kalian baca part ini jam berapa?

Sebelum membaca yuk kita scroll down lalu tekan bintang dibagian pojok kiri

Sudah?

Kalau gitu yuk kita mulai

HAPPY READING 📖

♤♤♤

Hari ini Arkan sengaja telat masuk ke kantor, Arkan sudah menyerahkan seluruh tugasnya kepada Alice agar segera membatalkan keikutsertaan dalam proyek besar. Arkan sudah benar - benar buntu tentang masalah ini, dia tidak mau mengambil resiko yang terlalu tinggi yaitu memanfaatkan Nadia demi perushaannya lebih baik dia menyerah atas perusahaannya daripada harus menyakiti Nadia lagi.

Arkan yang sejak tadi diam tak bersuara diruang inap sang mamah membuat adik Arkan mengerutkan keningnya "What's wrong?" tanya Diva kemudian dibalas gelengan kepala oleh Arkan

"Lo gak kuliah? Biar mamah sama gue,"

"Serius lo baik - baik aja?" tanya Diva sekali lagi untuk memastikan bahwa abangnya baik - baik saja

"Iya gue gak papa, lagian kayanya mamah hari ini dibolehin balik,"

"Oke kalo gitu, gue berangkat. Mah Diva berangkat ya?" pamit Diva sembari mencium punggung tangan Tasya

"Kamu hati - hati dijalan ya?"

"Iya mah,"

Setelah memastikan Diva sudah keluar dari ruangan, Tasya bangun lalu mengulurkan tangannya ke kepala Arkan yang sudah duduk disamping Tasya sejak kedatangannya tadi.

"Mamah tau kamu lagi banyak masalah. What happend?" tanya Tasya lembut

Arkan menatap mamahnya kemudian tersenyum tipis lalu menghela nafas panjang "Bukan Profesor Adi pelakunya mah," lirih Arkan

"Lantas?"

Arkan menggelengkan kepalanya "Arkan masih menelidikinya saat ini dan masalah proyek besar perusahaan Arkan juga udah Arkan Cancel," jelasnya

"Why?"

Lalu Arkan menceritakan kejadian yang sudah terjadi diantara dia dan Nadia, mendengar hal itu Tasya merasa kasian kepada putranya tapi Tasya juga tidak membela Arkan karena tidak semua yang Arkan lakukan benar adanya seperti membalaskan dendam menggunakan Nadia membuat hati Tasya miris bagaimana bisa putranya berfikiran sempit seperti ini.

Tasya jadi tahu mengapa putranya akhir - akhir ini sangat uring - uringan ternyata dia telah jatuh cinta kepada dokter yang telah menyelamatkan nyawanya. Dibalik itu semua ada senyum yang merekah diwajah Tasya, setidaknya Arkan sudah menyadari kesalahannya sampai dia rela mengorbankan perusahaan dan mimpinya hancur demi wanita yang telah masuk ke hatinya agar tidak terluka.

"Did you apologize?"

Arkan mengangguk lagi "Tapi emang sepertinya kesalahan Arkan sulit untuk dimaafkan mah,"

"C'mon son," ujar Tasya yang mengulurkan tangannya agar dapat memeluk Arkan.

"I have fallen in love with him," ujar Arkan lirih

K A N ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang