BAGIAN 5

201 15 0
                                    

" Kamu adalah sebuah takdir yang tertunda untukku "
- KANA

Playing Crush - Beautifull 🎧

SELAMAT MEMBACA 📖

****

" Sorry untuk masalah yang tadi, gue yang salah gue ... " ucap Billa terpotong

" Iya gak papa, gue juga minta maaf tadi gue jalan terburu buru sampai gak liat ada orang didepan gue " Riko terkekeh sambil menyetir

Lalu dimana Nadia dan Arkan? Ya Arkan lah yang merencanakan ini semua Arkan menyuruh Riko untuk pulang terlebih dahulu bersama Billa sementara Arkan dan Nadia akan pulang bersama nanti.

" Ngomong - ngomong lo kenapa bisa sampai dirawat? " Tanya Billa dengan hati - hati

" Biasa kekurangan cairan gue terlalu bersemangat memecahkan masalah klien sampai lupa sama diri sendiri "

" Kesehatan itu mahal Rik lo gak boleh menyepelehkannya, gue emang bukan ahli dibidang penyakit lo tapi gue paham betul tentang pasien lain terlebih kasus seperti lo banyak gue jumpai ada yang sampai akut bahkan sampai meninggal " jelas Billa kepada Riko

" Lo bawel juga ternyata ya? Lo sendiri dibidang apa? " Lirik Riko disela sela mengendarai

" Bisa aja lo, gue ada dibidang ahli bedah Orthopedi "

" Ahli bedah Orthopedi itu apa? " Tanya Arkan bingung

Billa tertawa melihat kepoloasan Riko " Spesialis bedah otot dan tulang "

" Lo sendiri? Asistennya Arkan? " Tanya Billa sambil menatap Riko intens

" Bukan tapi gue seorang Jaksa dari perusahaan Firma Hukum Bhakti " Jelas Riko

" Jadi lo Jaksa? "

" Kenapa? Lo ada masalah? " tanya Riko

" oh eng ... engga ko hee " Billa langsung menoleh kearah luar jendela seperti memikirkan sesuatu pada ucapan Riko

" itu rumah gue yang cat warna biru " Tunjuk Billa ke arah rumahnya dan Riko pun menuruti arah tangan Billa. Ketika hendak keluar dari mobil Riko menahan tangan Billa

" Ada apa? " Tanya Billa bingung

" Lo mau kan jadi dokter pribadi gue? " sambil mengelus tangan Billa membuat sang empu merasa merinding

Riko memang langganan Rumah Sakit akhir-akhir ini dia tidak pernah memperhatikan kondisi tubuhnya apalagi ditambah pekerjaannya yang sekarang ini membuatnya harus mengonsumsi obat berbasis vitamin dan karena kelalaian dari sang dokter Anestesi kini Nadia lah yang bertanggung jawab atas kesehatan Riko.

" Maksud lo? Buk ... bukannya udah ada Nadia?  "

" Dia terlalu sibuk, mana bisa memperhatikan gue lagian dia milik Arkan yang ada nanti gue digibuk sama sang pemilik "

Billa terdiam sejenak memikirkan ucapan Riko barusan. Nadia sibuk? Sama dengan dirinya Billa pun sibuk apalagi kini dia sudah menjadi seorang ahli Orthopedi.

Namun ucapan Riko juga tidak salah Nadia memang terlalu sibuk karena dia seorang ahli kardiolog banyak pasien yang akhir - akhir ini menjumpainya.

" Hm oke nanti gue konfirmasi ke Nadia dulu, ada lagi? "

" Cukup " Riko melepaskan tangan Billa dan membiarkannya pergi dari kursi mobilnya kemudian Riko membuka kaca mobilnya

" See u Bill kalau ada apa - apa hubungi gue " sambil menunjukan gigi rapihnya

K A N ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang