BAGIAN 10

189 14 0
                                    


" Semesta itu lucu, selalu saja membawa kita bertemu dengan apa yang ingin kita hindari "
- Nadia

Untuk part ini author sengaja buat sedikit agak pajang

SELAMAT MEMBACA 📖

****

Nadia langsung menghampiri Melisa yang tergeletak tidak sadarkan diri untuk melakukan pertolongan pertama kemudian Nadia memeriksa denyut nadi Melisa hal itu membuat Nadia sedikit terkejut segera ia langsung memompa dada Melisa menggunakan tangannya untuk mengembalikan detak jantung yang sempat berhenti.

Sementara Billa yang melihat mamahnya seperti itu dia tidak berdaya dia hampir terjatuh kebelekang jika saja Riko tidak menyanggah badannya.

Setelah merasa detaknya kembali Nadia berhenti memompa dada Melisa lalu segera ia menyuruh Arkan untuk membawa Melisa ke rumah sakit.

Selama diperjalanan tidak hentinya Nadia memeriksa detak jantung Melisa hal itu membuat Arkan terdiam dengan segala fikirannya. Entah apa yang harus dia lakukan sekarang dia pun tidak tahu yang dia tahu dia harus segera sampai kerumah sakit agar Melisa bisa langsung ditangani.

" Kan bisa cepet sedikit lagi? " kata Nadia

" Gunain sabuk pengaman lo, "

Tidak menunggu lama Arkan langsung menancap gas dengan kecepatan diatas rata - rata.

" Hallo Dik siapin ruang operasi sekarang 10 menit gue sampai rumah sakit kasih tau semua team buat siap - siap. " ujar Nadia pada sambungan telfonnya

" Tante harus bertahan. " gumam Nadia

Tepat dugaan Nadia 10 menit Arkan telah sampai dirumah sakit. Nadia langsung turun menyuruh beberapa petugas untuk membawa Melisa ke ruang operasi. Sementara Billa yang baru saja sampai bersama Riko langsung menghampiri Nadia yang sedang terburu - buru.

" Gue ikut Nad. " ucap Billa kepada Nadia

" Engga, " tolak Nadia

" Kemungkinan besar dia pasti patah tulang dan lo ngebutuhin gue. "

" Lo kacau Bill, keadaan lo sekarang gak bisa masuk ruang operasi dan bukannya nyelamatin nyokap lo tapi lo malah ngebahayain dia, " jelas Nadia

" Tapi dia nyokap gue! " suara Billa meninggi satu oktaf membuat Riko mendekap Billa untuk menenangkannya

" Gue gak peduli siapa dia sekarang tapi yang pasti saat ini dia adalah pasien gue dan lo Rik tolong jaga dia supaya gak masuk ke ruang operasi. " ucap Nadia sedikit sinis lalu diberikan anggukan oleh Riko

" Nad - "

" Udah Bill lo harus percaya sama Nadia, dia pasti bakal nyelamatin nyokap lo. " ujar Riko menenangkan Billa

" Kita ke kantin dulu ya? Lo kacau banget, " Billa tidak bersuara dia pasrah badannya dikendalikan oleh Riko

Arkan yang sedari tadi melihat kekhawatiran Nadia sekali lagi membuatnya terdiam ia jelas melihat bagaimana cara Nadia mengembalikan detak jantung Melisa tadi dicafe. Arkan kemudian duduk didepan ruang operasi menunggu kabar kondisi Melisa sebenarnya yang dia tunggu adalah kabar dari Nadia dia ingin tahu bagaimana cara Nadia menyelamatkan Melisa.

" Jangan bikin gue bingung karena sikap lo, " gumam Arkan


***

" Ini dianogsa pasien dok, " ucap suster memberikan catatan medis kepada Nadia

" Beberapa tulang rusuknya patah dan ada ujung tulangnya menusuk bagian paru - paru sehingga membuat paru - paru nya cedera dan menyebabkan pendarahan pada paru - paru, " jelas suster

K A N ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang