ARKAN DWI WIJAYA seorang CEO muda dari Permodelan Arsitek yang terkenal di Indonesia harus merasakan duka yang mendalam akibat kematian ayahnya karena operasi yang gagal dilakukan oleh salah satu dokter di Rumah Sakit Medika Indah.
Tragedi tersebut...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Mungkin takdir sedang bercandaan dengan kita " - Riko
PlayingKahitna - Cantik 🎧
SELAMAT MEMBACA 📖
****
" Sial kenapa harus Arkan lagi yang menang, Kali ini gue harus bisa nahlukin proyek besar ini dan Arkan harus berada dibawah gue " Pria itu membanting berkas yang sedang dipegangnya
" Dia juga telah memenangkan proyek Daesang dari korea 2 hari yang lalu bos " Ucap asisten pria itu
Mendengar ucapan asistennya dia mengepal tangannya keras dan menarik kerah baju asistennya " Selidiki Arkan Dwi Wijaya dan orang terdekatnya "
" Baik boss "
Sementara disisi lain Arkan yang sedang membuat desain baru bersama Alice untuk proyek selanjutnya harus terganggu karena kedatangan sang sepupu yang tiba - tiba.
" Maaf Direktur tadi saya sudah bilang untuk menunggu tapi bapak ini memaksa untuk masuk " ucap salah satu karyawan penerima tamu
" Biarkan dia masuk, kamu Alice selesaikan ini bersama Gery dan laporkan kepada saya hasilnya " ucap Arkan
" Baik Direktur " Ucap Alice sambil membereskan beberapa barang nya dan meninggalkan ruangan Arkan
" Gak ada kerjaan lo? " Arkan melemparkan sebuah minuman kaleng kepada Riko
Riko menangkap kaleng yang dilempar oleh Arkan " Kerjaan gue banyak sebenernya tapi gue mau ngucapin terimakasih sama hadiahnya semalem "
" To the point gue gak punya banyak waktu "
" Sok sibuk lo, ayolah luangin waktu lo sebentar buat minum coffe bareng gue sekali - kali Kan "
" Gue bukan lo dan gue gak mau buang - buang waktu berharga gue " Arkan kembali ketempat duduk dan membuka laptop untuk melanjutkan pekerjaannya
Riko meletakkan minumannya dan menghampiri Arkan yang sedang menatap laptopnya " Ngomong - ngomong apa lo tertarik sama Dokter Nadia? " Ledek Riko namun Arkan tidak mananggapinya
" Diam lo gue anggap iya "
" Sebenernya lo ada perlu apa sampai dateng ke kantor gue? " Arkan menghentikan ucapannya
" Kalo ga ada yang penting lagi lo boleh keluar dan sekarang lo ganggu waktu gue " Usir Arkan
" Okee padahal gue mau meet bareng Nadia tapi lo ga mau dan ga ada waktu yaudah gue sendiri aja " Ucap Riko sambil melirik ke arah Arkan
Arkan berhenti mengetik kemudian menutup laptopnya lalu menatap tajam Riko " Gue bisa ambil waktu gue sebentar " Ucap Arkan dengan cepat
