BAGIAN 14

157 13 0
                                    

Happy Reading 📖

****

Nadia menyantap makanannya dengan lahap hal itu membuat Arkan menarikan bibirnya keatas, Arkan terus menatap Nadia tanpa kedip ia memperhatikan setiap suapan sendok yang masuk kemulut Nadia "Manis" seperti itu lah kira - kira batin Arkan.

Saat menyadari dirinya sedang di perhatikan oleh pria yang duduk didepannya itu Nadia langsung mengalihkan pandangannya kearah lain dengan segala rasa gugupnya.

"Gue suka sama lo," ucap Arkan spontan

Uhuk ... uhukk ...

Ucapan Arkan sukses membuat Nadia tersedek oleh makanannya, ia menekan - nekan dadanya yang sedikit nyeri akibat sedakannya lalu Arkan mengambilkan air dan diberikannya kepada Nadia

"Pelan - pelan dong Nad." kata Arkan

Arkan tersenyum bangga melihat tingkah gugup Nadia, ia yakin jantung perempuan itu pasti kini sedang tidak baik - baik saja. Sepertinya ucapan Arkan sangat ampuh membuat jantung Nadia tidak normal karena ia dapat melihat dari gerak - gerik tubuh perempuan itu

"Ucapan mendadak lo bisa buat anak orang meninggal sambil duduk Kan." ujar Riko terkekeh

"Gue gak suka basa - basi." tukasnya

"Yaudah nikahin aja dia sekarang," celetuk Billa, sedangkan Nadia kini ia tengah mendelik ke arah Billa seolah - olah Billa adalah mangsanya

"Ayo Nad," ajak Arkan

"Ke ,,, kemana?"

"KUA," gombalnya

Kini gantian Riko yang tersedak dengan ucapan Arkan lalu ia menatap Arkan dengan senyum khasnya kemudian mengalihkan pandangannya kepada Nadia "Gassin atuh Nad bang Arkan udah siap tuh,"

"A ,, apaan si kalian. Gu ,,, gue mau ketolilet dulu," pamit Nadia lalu menarik kursinya kebelakang dan pergi begitu saja meninggalkan mereka bertiga.

"Mukanya udah kaya kepiting rebus aja haha," ujar Billa tertawa

"Tinggal dikasih bumbu terus makan deh," sambar Riko yang ikut tertawa renyah

Sedangkan Arkan, pria itu malah tersenyum tipis sembari menatap kepergian Nadia yang mulai menjauh dari pandangannya, ia tahu Nadia pasti sangat malu dan gugup saat ini.

***

Sesampainya ditoilet Nadia melihat dirinya dipantulan cermin ia sedang menanimalisirkan jantungnya yang berdetak lebih cepat dari biasanya ucapan Arkan sangat mengganggu fikirannya sekarang.

Belum lagi ledekkan dari Billa dan Riko yang membuatnya semakin gugup dan malu tetapi dibalik itu semua ada sedikit rasa bahagia saat Arkan berucap Gue suka sama lo dan tanpa Nadia sadari ia sedikit tersenyum simpul akan ucapan itu, tunggu tersenyum?

Gue baper? Batinnya

Nadia langsung menggelengkan kepalanya pelan sambil terkekeh sebelum ia memutuskan kembali ke tempat ia menyantap makanan tadi, ia merapihkan dressnya terlebih dahulu yang sedikit berantakan.

Nadia menghela nafasnya pelan ia merasa jantungnya sudah berdetak normal seperti biasanya karena ia rasa semuanya cukup membaik dan aman akhirnya Nadia memutuskan untuk kembali ketempatnya.

Saat sedang berjalan dengan santainya tiba - tiba ada seorang pria yang menabraknya dan membuat benda pipih yang ada digenggamannya itu terjun bebas kelantai.
Pria itu lalu mengambil handphone yang jatuh lalu berdiri sejajar dengan Nadia untuk memberikan benda pipih miliknya.

K A N ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang