Kalian baca part ini jam berapa
Sebelum membaca yuk kita scroll down lalu tekan bintang dibagian pojok kiri
Sudah?
Kalau gitu yuk kita mulai
HAPPY READING 📖
♤♤♤
"Seni tertinggi perang adalah untuk menundukkan musuh tanpa pertempuran," - SUN TZU
Selepas meninggalkan cafe. Kini Riko sudah tiba ditempat tujuannya, tidak terlalu jauh hanya membutuhkan waktu 10 menit dari cafe untuk sampai ditempat itu. Riko memutar kunci mobil hingga mesin berhenti, lalu secepatnya Riko turun dari mobil kemudian dia mengamati ke sekelilingnya yang tidak terlalu padat orang. Sesekali Riko menatap kertas yang ada ditangannya dan memastikan bahwa alamat tempat yang ditujunya sekarang itu benar.
Riko berjalan menuju pekarangan rumah tersebut seorang diri, rumah yang didekorasi dengan nuansa monocrom serta tanaman yang sangat indah.
Sekarang Riko sudah berada didepan pintu rumah tersebut, tidak lupa Riko juga mengetuk pintu itu dengan sopan. Butuh beberapa ketukan agar pemilik rumah dengar dan membukakan pintu. Dan tidak lama kemudian setelah melakukan beberapa ketukan seseorang membuka pintu tersebut.
Ceklek!
"Siapa?" tanya pemilik rumah dengan kening yang berkerut
Riko tersenyum lalu menjulurkan tangannya "Dengan dokter Frans?"
Pemilik rumah menerima uluran tangan Riko dan mengangguk pelan "Anda siapa?"
"Boleh saya masuk?" pinta Riko
"Silahkan,"
Riko melangkah masuk kedalam rumah dokter Frans, dia menuju ruang tamu lalu duduk disofa berwana coklat keemasan itu.
"Perkenalkan saya adalah seorang Jaksa dari perusahaan Firma Hukum Bhakti," ucap Riko memperkenalkan diri
"Jaksa?"
Sambil menutup mata, Riko mengangguk pelan
"Ada tujuan apa anda kesini?" tanya dokter Frans
Riko mengendikkan bahunya, lalu menopangkan tangan dikedua pahanya sambil membungkuk kearah dokter Frans "Saya tidak suka bertele - tele. So kita langsung saja,"
Riko mengambil beberapa berkas yang berada didalam tasnya, lalu menunjukkan kepada dokter Frans agar dibaca olehnya. Tidak lupa, dia juga mengambil ponsel untuk merekam setiap perbincangannya.
"Menurut UUD pasal 93 yang menyatakan bahwa setiap penduduk yang memanipulasi data dan peristiwa penting akan dipidana dengan pidana penjara 6 tahun dan denda 50 juta," jelas Riko
"Siapa yang memanipulasi data?" kata dokter Frans yang mulai geram dan bingung kepada Riko
"Saya rasa anda tau siapa orang didalam foto tersebut," ucap Riko sambil menunjukkan foto yang diberikan oleh Dewa semalam.
Frans membeku. Pupilnya kian membesar, bulu - bulu yang ada ditangannya juga tiba - tiba berdiri serta keringat yang keluar dipelipisnya.
"Sa- saya tidak tau apa yang anda bicarakan," cecar dokter Frans dengan gugup
KAMU SEDANG MEMBACA
K A N A
General FictionARKAN DWI WIJAYA seorang CEO muda dari Permodelan Arsitek yang terkenal di Indonesia harus merasakan duka yang mendalam akibat kematian ayahnya karena operasi yang gagal dilakukan oleh salah satu dokter di Rumah Sakit Medika Indah. Tragedi tersebut...