- Perjalanan bersama : 2 -

9 2 0
                                    

"Aku akan selalu di sini, bersamamu."
-Miko

Pagi yang cerah pun tiba, sayup-sayup terdengar kicauan burung dari luar gua. Miko sedang merengganggkan ototnya yang kaku sehabis bangun tidur. Sedangkan Selena masih ada di dalam kalungnya, dan mencoba berkomunikasi dengan Masuta.

"Miko, kita akan kemana hari ini?" tanya Selena yang berada di dalam kalung.

"Entahlah, aku sering berpergian tanpa arah," jawab Miko sambil tertawa gugup. Ini pertama kalinya dia mengajak seorang teman berpetualang bersamanya, jadi dia masih sedikit gugup untuk terbuka dengan tujuannya.

"Baiklah, ayo kita ke kota! Di sana ada banyak sekali makanan, aku ingin mencobanya," ajak Selena yang sangat gambira terdengar dari nada ucapannya. Miko hanya bisa tersenyum dan mengiyakan ajakan gadis itu.

Setelah berberes-beres dan membersihkan gua, Miko segera pergi menuju ke arah kota yang letaknya ada di utara. Katanya banyak pengembara seperti Miko berpergian ke kota itu untuk mencari barang yang bagus untuk berpetualang. Dan benar saja sesampainya di kota, banyak sekali toko yang menjual makanan dan peralatan berpetualang.

"Wah, tempat ini di penuhi dengan barang-barang yang bagus."

"Banyak sekali toko makanannya, kita akan kemana terlebih dahulu."

Miko menunjuk ke sebuah toko daging, entah kenapa dia sangat menyukai daging. Terkadang bagi Selena, Miko adalah orang yang sangat misterius, gadis itu juga tak pernah melihat wajahnya.

"Apa aku bisa keluar saat matahari masih terbit?" tanya Selena pada Miko yang sibuk mencari daging terbaik.

Miko terdiam sesaat, ia menoleh ke arah kalung yang ada di lehernya. Laki-laki itu turut sedih karena Selena tak bisa mencicipi daging yang akan dia beli. "Andai kau bisa keluar saat matahari terbit juga."

Seketika pancaran sinar yang sangat menyilaukan keluar dari kalungnya. Waktu seolah berhenti, tampaklah sosok gadis yang cantik keluar dari kalung bumi tersebut. Membuat si pemilik kalung cukup terkejut dan tak bisa berkata-kata.

"Selena kau bisa keluar dari kalung!" pekik Miko kesenangan. Begitupun juga Selena dia sangat senang sampai tak sadar memeluk Miko.

"Ma-maaf."

"Gak apa-apa."

Rasanya kupu-kupu akan keluar dari perut Miko sekarang. Dia begitu sangat senang tanpa menyadari kalo waktu kembali seperti semula.

"Nak, apa kau jadi membeli daging?" tanya sang penjual. Miko mengangguk, dia menatap kearah Selena yang sedang mencium bau daging pagang. "Apa dia pacarmu?"

"Bu-bukan, dia cuma teman."

Selena tiba-tiba menatap kearah Miko, dia tersenyum senang sambil menunjukkan potongan daging yang cukup besar yang baru saja selesai di panggang. "Perempuan ini berencana menghabiskan uang ku."

Setelah membeli daging, mereka berdua duduk di sebuah taman. Selena memakan daging yang di beli oleh Miko dengan lahap, sekarang dia tau kenapa Miko sangat menyukai daging. Rasa mereka sangat enak dan membuat perut cepat kenyang.

"Aku suka daging sapi ini!" teriak Selena yang membuat semua orang menatap dirinya aneh.

"Ssst, makan saja dengan tenang," ujar Miko. Selena mengangguk dan memakan makanannya dengan sopan. Setelah makan, Selena mengajak Miko menuju kearah ayunan. Mereka berdua berayun sampai hari berubah menjadi sore.

Earth Necklace [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang