Stroberi merupakan simbol dari venus, sang dewi cinta karena bentuknya menyerupai hati dan berwarna merah. Ada sebuah legenda yang menceritakan, jika seseorang membelah buah stroberi menjadi dua bagian dan memberikannya pada lawan jenis maka mereka akan saling jatuh cinta.
Caesar yang masih kecil nan polos itu percaya jika legenda itu memang benar adanya, jadi ia tak segan untuk memberikan setengah dari cupcake stroberi yang selalu Sekar beri padanya. Berharap suatu hari Sekar juga akan menyukai dirinya.
Apa Caesar menyukai Sekar dari semenjak mereka bersama saat kecil? Caesar sendiri tidak tau. Dia tidak bisa membedakan mana rasa sayang sebagai lawan jenis atau sayang dalam arti 'adik' seperti yang diharapkan oleh kedua orangtuanya untuk mengangkat Sekar menjadi anak mereka.
Caesar tidak tau, yang jelas dia suka stroberi. Dia suka berbagi hal kecil apapun dengan Sekar, dan dia juga suka legenda itu seolah ia tidak mau Sekar sampai membencinya. Dia senang sekali saat kedua orangtuanya menyanggupi untuk menjadikan Sekar dari bagian keluarganya. Hanya itu saja.
Tapi Sekar juga lah yang membuat dirinya berubah 180 derajat. Siapa sangka anak mamih yang suka stroberi dan penurut itu jadi masuk ke dalam lubang hitam seperti sekarang ini?
Bukan keinginan Caesar seperti itu. Ini pilihan.
Bayang-bayang pahit itu selalu berputar di otaknya, ibunya bersimbah darah serta Sekar dengan raut bahagia saat dijemput oleh keluarga barunya.
Satu lagi, bayangan paling pahit yang membuat dirinya selalu tidak bisa tidur dengan tenang.
Bayangan lelaki itu, wajah lelaki yang tak akan pernah Caesar lupakan. Dia yang dengan sengaja merenggut nyawa ibunya untuk selama-lamanya. Dia yang berlari kencang menjauhi ibunya, mementingkan diri sendiri dan hasil curiannya dari massa, dengan tega menusuk perut ibunya karena menghalangi jalan.
Wajah itu masih sempat Caesar rekam dengan baik sampai sekarang di ingatannya, menyiksanya sangat dalam dan penuh dendam. Wajah yang kata Ayahnya, selaku pihak kepolisian adalah seorang gembong narkoba namun masih buronan sampai sekarang. Dan membuatnya masuk ke dalam kandang singa.
Tidak apa, asalkan Ibunya bisa pergi dengan tenang. Itulah Caesar yang sekarang.
Hampir setiap hari Caesar bermimpi seperti itu, kejadian yang berulang selama beberapa tahun. Membuatnya nampak letih dan kurang sehat.
Keringat yang sama, nafas terengah yang sama.
Caesar membuka kausnya, bertelanjang dada lalu membuang nafasnya dengan teratur untuk meredakan ritme detak jantungnya.
Sekarang pukul 2 dini hari, biasanya setelah bermimpi itu ia tak akan bisa tidur sampai pagi menjelang. Sebotol air tentu saja tak bisa mengobatinya, Caesar akan memilih tidur terlentang di ubin. Menatap kosong pada atap kamarnya selama hampir sejam, kosong saja. Pikirannya pun mati rasa.
Tapi tidak seperti malam-malam sebelumnya dimana ia akan menghabiskan waktu terlentang di ubin sambil mendengarkan musik di spotify sampai subuh. Malam ini ada yang berbeda.
Dia membuka instagram, mengetik nama Sekar di kolom pencarian, yah akun itu ada di paling atas hasil pencarian karena sebelumnya Caesar memang cukup sering untuk mengintip aktivitas akun tersebut.
Sebenarnya dia membutuhkan gadis itu, tapi egonya tetap mengatakan bahwa Sekar penyebab Ibunya meninggal tidak bisa dibantah.
"Jangan deketin gue Kar, bahaya." Bisiknya sembari memandangi post Instagram Sekar yang memperlihatkan dirinya bersama anak panti lainnya.
Caesar tersenyum muram, dia rindu berada di panti. Bersama anak-anak yang lainnya juga. Jarinya bergulir sampai pada post terbaru milik Sekar beberapa hari yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Criminal (#EG Series 3)
Teen FictionPandu terjebak dalam sebuah kasus yang tak pernah ia kira sebelumnya, hanya karena suatu hari saat ia akan pulang dari sekolah, ia dan kawan-kawannya menyelamatkan Sekar dari kerumunan tawuran antar pelajar. Awalnya hanya karena menolong Sekar namun...