Sekali lagi nakalnya Kookie membuat para hyung keabisan akal lalu mengalah dan mengabulkan semua permintaannya. Tapi tak jarang Kookie mendapat hukuman dari hyungnya yang sudah hilang kesabaran.
"A...aku mau buat kue ulang tahun buat Hobi hyuung...lusa ulang tahun kan hyuung...aku lagi latihan bikin kue tart.. Sedikit lagi aku mahir...hihihi..."
"Apa mahir? Kau pikir gampang buat tart... Buat pancake saja berantakan..."
"Aku melihat di yutub tapi terlalu cepat...nanti aku beresin hyuung..."
"No..no..no....pergi dari dapurku secepatnya! Besihkan dulu semua yang berantakan ini! Letakan semua alat dapur di bak cucian...dan lap meja dengan kain basah, lalu keringkan. Sapu lantai dan pel!"
"Ya hyuung....maaf..aku cuma mau bikin kado spesial buat Hobi hyuung...."
"Pencet nomer di hp mu maka secara ajaib tart akan datang menghampiri tanpa harus merusak dapurku!"
"Maaf hyuuung...."
"Aaarrgghh...sutilku hanguuusss..."
"I..itu caramel hyuung... kematengan..."
"Panciku..panciku..oh no..oh no..oh no..noo.noo..noo..noo.." Jin menjambak rambutnya.
Pasti bacanya sambil ada nadanya ya...Oh no...oh no...hihih
"Hiks...hiks..." Kookie menunduk terisak.
"Bukan dengan lap itu! Itu lap untuk menutup adonan harus bersih! Jangan dengan spon itu..itu butuh spon teflon!"
"Maaf hyung aku ga tau..."
"Sudah...pergi kekamarmu sekaraaang!!" perintah Jin dan Kookie beringsut jalan
"Maaf hyuung..hiks..hiks..."
"Oh..tidaaakkk....mixer manisku... berlumuran tepung...aaaahh.... Sebentar lagi jantungku berhenti berdetak. Jangan bilang ovenku juga blepotan kena adonan yang meluap?! Aaarrrgghhh!!!"
Sementara di dalam kamar Kookie menangis pilu, ia merasa bersalah merusak dapur hyungnya.