part.4 Cinderella

2.3K 314 30
                                    

Bokuto Kotarou dan Shugo Meian sang Kapten tim MSBY Black Jackal sedang melakukan stretching.

Disisi lain, Miya Atsumu sedang berlatih toss dengan Hinata. Sakusa sendiri sedang melatih receive nya dengan anggota tim yang lain.

Hari itu mereka masih latihan seperti biasanya, walaupun pertandingan liga masih lama. Dan, sebenarnya 3 bulan dari hari itu akan ada olimpiade antar negara. Mereka yang terdaftar di timnas, akan mewakili jepang dalam klub voli.

"Semuanya, berkumpul!!"

.
.

Sementara itu di kantin markas Schweiden Alders, Kageyama sedang memperhatikan selembar kertas yang baru saja diberikan pelatih tim nya.

"Kita bermain bersama lagi ya," ucap Ushijima, "dan juga Shoyo," lanjutnya sambil memperhatikan satu photo dikertas yang dipegang oleh Kageyama, karena dia tahu Kageyama Tobio adalah mantan sang Midlle Blocker kecil itu.

Ushijima duduk disisi Kageyama dan ikut memperhatikan susunan pemain timnas Jepang. Ternyata dari tim MSBY Black Jackal semua pemain inti terdaftar. Hmmm.. akan merepotkan sepertinya, pikir Ushijima.

Kageyama dan Hinata sedang duduk di atap sekolah. Saat itu jam istirahat tentu saja. Hinata tengah memakan roti isi dagingnya, sementara Kageyama sedang meminum susu favoritnya.

"Ne, kageyama-kun," ucap Hinata setelah mengunyah.

"Hn?"

"Kenapa kau bisa menyukaiku?"

"Karena kau boge," celetuk Kageyama santai.

"Sialan, serius jawabnya."

Kageyama meremas kotak susu kosongnya, lalu melempar ke tong sampah yang memang ada disana.

"Entahlah, banyak yang aku sukai darimu," ungkap Kageyama tenang tapi berakibat fatal bagi jantung dan pipi Hinata.

Hinata mengeratkan pegangannya pada kertas susunan daftar pemain timnas jepang. Bukannya dia benci, dia hanya harus bisa dan harus berusaha biasa saja pas camp pelatihan nanti. Hinata juga tidak memungkiri, betapa senangnya dia kemarin bisa dibonceng oleh Kageyama dan nyaris diajak bicara serius jika saja Natsu tidak terus-terusan menelepon nya.

"Hinata-chan," panggil Bokuto dengan tangan menyodorkan sebuah minuman kaleng.

Hinata menerimanya, "sankyu, Bokuto-san."

"Kau siap untuk camp pelatihan??"

"Siap, tentu saja."

"Heyheyhey, harus siap apapun yang terjadi."

"Yups,jangan lupa ajarkan aku spike kerasmu yang selalu menukik itu," ucap Hinata dengan wajah cerianya.

"Serahkan saja padaku."
.
.

Sore tiba, angin sepoi-sepoi menyapu rambut orange Hinata dengan lembut. Sementara saat ini si pemuda bermanik madu itu tengah bersandar pada tiang halte, dia menunggu bis dan juga teman setimnya, Miya Atsumu.

Saat di markas tadi siang, entah kenapa pemuda yang memiliki kembaran itu merengek manja padanya ingin ditemani membeli sepatu voli yang baru. Hinata yang notabene ramah dan tidak bisa menolak itu, tentu saja dengan senang hati menemaninya. Hanya saja, Atsumu belum sampai juga.
.
.

Akaashi Keiji menghentikan langkahnya, ketika matanya melihat seorang pemuda yang sedang bersandar di halte bis. Dia begitu familiar dengan pemuda tersebut. Ya, dia Hinata Shoyo. Ketika kakinya hendak kembali melangkah, pemuda bersurai orange itu terlihat melambaikan tangannya pada seseorang di seberang jalan. Akaashi memicingkan matanya, bukankah itu Miya Atsumu?
.
.

"Kau lama menunggu ya, Shoyo-chan," ucap Miya Atsumu yang baru menyebrang jalan menghampiri pemuda manis didepannya.

"Lama sekali," gerutu Hinata sambil menunjukan jam di HP nya. "Bis nya sudah lewat tadi, dan aku tidak mau menunggu lagi."

Atsumu terkekeh pelan, dia senang dengan omelan Hinata yang menurutnya lucu dan menggemaskan, apalagi ketika pipi itu mengembung. "Kita berjalan saja, jaraknya juga tidak jauh."

"Kau benar-benar tidak modal ya," ucap Hinata sambil berjalan.

"Kau jahat sekali, Chibi-chan.." jawab Atsumu sambil mengacak rambut Hinata dan mensejajarkan dirinya berjalan disisi sang pujaan hati.
.
.

Apa Hinata dan si kembar Atsumu berkencan?

Akaashi ingin bertanya hal itu pada Bokuto, tapi sepertinya jangan sekarang. Mengingat beberapa minggu yang lalu, dia sudah mendengarkan keluh kesah sang sahabat padanya tentang pandangannya terhadap Hinata.
.
.

"Coba duduk," ucap Atsumu pada Hinata ketika kini mereka sudah berada di salah satu toko sepatu branded.

Hinata menurut tanpa bertanya. Pemuda yang saat itu mengenakan kaos polos hitam itu duduk sesuai perintah sang partner. Ah mengingat partner, nanti starting line up timnas siapa yang akan menjadi setter utama ya, Kageyama atau Miya Atsumu.

"Ehhh???"

Atsumu tersenyum ketika melihat ekspresi kaget Hinata saat kaki kanannya dipakaikan sepatu baru.

"Wah.. pilihanku pas sekali," ucap Atsumu dengan sok kagetnya. "Sang pangeran sudah menemukan Cinderella nya," lanjut Atsumu lalu memakaikan pasangan sepatu itu.

Hinata hanya memukul puncak kepala Atsumu pelan, tanda protes. Walaupun dia merasakan pipinya panas, dan ada sedikit sesuatu yang aneh didadanya.

Atsumu hanya nyengir menanggapi pukulan pelan Hinata, lalu pemuda itu kembali berdiri.
"Yang ini juga, jadi aku beli 2 pasang," ucap Atsumu menunjuk kaki Hinata dan seorang pegawai toko tersebut mengangguk sopan. Atsumu menoleh ke arah Hinata, dan mengacungkan jempolnya. Mengacuhkan wajah protes sang midle blocker.
.
.

"Itu Miya Atsumu'kan?"

"Wah so sweet mereka.."

Kageyama menoleh pada suara-suara gadis yang memiliki jiwa fujoshi itu. Lalu, matanya melirik pada sebuah toko sepatu. Dia memicingkan matanya, jaraknya terlalu jauh, tapi dia bisa tahu kalau sosok yang sedang duduk dan yang sedang dipakaikan sepatu oleh Atsumu itu adalah Hinata Shoyo. Cih. Kageyama mendengus lalu berjalan dengan perasaan kesal tentunya. Ternyata akan sulit baginya untuk kembali mendapatkan hati pemuda bermanik madu itu.

-- bersambung--

Part depan kita akan flashback atau menceritakan arc masing2 pemain ketika bertemu Shoyo Hinata.

Maafkan jika masih ada typo, dan maaf juga saya kurang pinter bikin deskripsi hehehhe

Honto Arigato

With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang