part. 19 Tolong..

923 138 8
                                    

Set ke-3, dengan skor 17-17. Tim Jepang menang 1 set, dan tim Argentina menang 1 set. Pertandingan semakin panas dan seru. Mereka yang dilapangan memberikan semua tenaga dan kemampuan mereka.

"Sampai kapan, Chibi-chan tidak akan kalian turunkan heh?" Ucap Oikawa yang berhadapan dengan Sakusa, Atsumu dan Kourai.

"Diam, dan mainlah. Nanti jika waktunya tiba, dia akan bermain," jawab Kourai.

Kageyama melakukan serve, dan permainan kembali dimulai.

Hinata mengepalkan tangannya, dia ingin bermain, dia ingin bermain. Matanya melirik sang pelatih yang fokus memperhatikan anak didiknya.

"Dinginkan pikiranmu, Chibi-chan," Kuroo merangkul Hinata. "Nanti kau juga akan main, tenang saja."

"Tapi mereka kesusahan, Kuroo-san."

"Mereka akan berusaha keras, percayakan saja pada mereka."

.
.

Akhirnya pertandingan tiba di set ke-4, set ke-3 dimenangkan oleh Argentina. Saat ini para pemain sedang time out.

Hinata memberikan botol mineral pada Sakusa dan Kageyama, "kalian sudah berusaha keras. Maaf, aku belum bisa main."

Sakusa meneguk air mineral yang diberikan Hinata, setelahnya pemuda itu menepuk puncak kepala Hinata pelan. "Di set ini kami akan menang, percayakan pada kami."

Kageyama memberikan botol mineral yang sudah dia minum pada Hinata. "Hn, kami tidak akan kalah. Kamilah yang akan berdiri paling terakhir di lapangan," ucap Kageyama yakin.

Hinata mengangguk, "terima kasih."

Bel tanda pertandingan dimulaipun berbunyi. Kini yang main adalah Suna, Yaku, Sakusa, Bokuto, Ushijima dan Kageyama.

"Ayo kita kalahkan mereka!!" Seru sang Kapten, Ushijima.

"Yeah!!" Jawab para pemain.

Atsumu menghampiri Hinata, pemuda itu merangkul Hinata. "Mereka akan menang," ucap Atsumu yakin. Dia bisa melihat Hinata mengangguk yakin.

Ya, mereka harus menang untuk dirimu, Hinata..

Sugawara melirik ke arah dimana Hinata dan Atsumu berdiri, "ada yang aneh dengan Hinata," ucapnya sambil memegang tangan Daichi.

"Iya, dia tidak diturunkan sampai 4 set. Mungkin kah dia sedang cedera?" Daichi balik bertanya.

"Tapi kemarin saat ke rumah, dia tidak menceritakan soal kondisi tubuhnya. Salah aku juga kenapa tidak bertanya," kata Sugawara sedikit khawatir.

"Kita doakan dia baik-baik saja," jawab Daichi.

"Jangan tegang, Hinata-chan," ucap Atsumu. "Sakitmu jangan kambuh sebelum bertanding," lanjutnya sedikit cemas. Karena dia tahu saat tertawapun cedera tulang dada akan membuat Hinata sakit. Apalagi saat ini, dimana Hinata mulai cemas dan khawatir.

"Tidak, aku tidak tegang," balas Hinata yang melihat Yaku menerima serve keras Oikawa.

Akhirnya setelah melakukan game ke-4 dengan skor 27-29 tim Jepang bisa memenangkan set ke-4 ini. Hinata pun akhirnya main di set ke-5.

"Akhirnya Raksasa Kecil Karasuno main..." seru Tanaka senang.

"Semangat Hinata!!" Seru alumni Karasuno berteriak diantara yel yel dua pendukung timnas.

"Ayo chibi-chan," tepuk Bokuto pada punggung Hinata pelan.

Kageyama mengepalkan tangan, diulurkannya pada Hinata. "Ayo kita berjuang, Sho."

With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang