part. 15 Sedikit Mengerti

971 149 6
                                    

Hinata meremas kaos depan Kageyama, dia benar-benar kesakitan. Hinata meringis, remasan tangannya semakin menjadi. Pemuda itu berhasil bermain 5 set dipertandingan semi final ini, namun seperti inilah setelahnya.

"Hi-hinata?"

"Ma-maaf kageyama-kun, sebentar saja," pinta Hinata yang berusaha bertahan dengan menyandarkan kepalanya pada dada Kageyama dengan tangan kanan meremas kaos timnas Kageyama.

"Kita ke rumah sakit, baka."

"Sst.. begini saja, kumohon."

Kageyama memegang kedua bahu Hinata, menatapnya lekat. Dia marah dan sedih pada pemuda didepannya.

"Jangan bodoh, kau sudah kesakitan!!" Bentak Kageyama. Ayolah, pemuda berambut hitam itu benar-benar khawatir.

Hinata memeluk kageyama, "maaf, aku.. aku hanya ingin begini. Biarkan aku berpegangan padamu," ucap Hinata keras kepala.

Setelah beres pertandingan, Hinata ijin ke toilet. Kageyama menyadari itu, jadi pemuda itu mengikuti Hinata. Benar saja, Hinata terlihat jongkok disalah satu toilet. Menahan sakit di dadanya.

"Apa sesakit itu?" Bisik Kageyama pelan, suaranya terdengar lirih. "Bisa'kah kau membaginya, boge?"

Hinata tidak menjawab, pemuda itu terlalu sibuk dengan sakit di dadanya. Apakah sakitnya sudah separah ini? Apa dia memang harus membuang rasa cintanya terhadap volly?

Hinata dapat merasakan tangan Kageyama mengusap rambutnya lembut. Ah, hangat. Sudah lama sekali dia tidak merasakan pelukan hangat Kageyama.

.
.

Sakusa melihat Kageyama datang ke rombongan pemain dengan Hinata digendongannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sakusa melihat Kageyama datang ke rombongan pemain dengan Hinata digendongannya. Pemuda itu terlihat memejamkan mata dibelakang punggung Kageyama.

"Dia kenapa?" Tanya Suna yang kaget.

"Dia.. kecapean, " jawab Kageyama berbohong.

Sakusa menghembuskan nafas, "selalu memaksakan diri."

Bokuto berjalan mendekati Kageyama, pemuda dengan dua warna rambut itu meraih tubuh Hinata. Kini Bokuto menggendongnya ala bridal style.

"Ada yang aneh dengan Hinata, akhir-akhir ini dia seperti kesulitan bermain," kini Yaku yang berkomentar.

"Dia memang sedang sakit, jadi tidak apa selama dia bisa bermain," ucap Atsumu memperhatikan wajah lelap Hinata dipangkuan Bokuto. Mereka belum mau memberitahu rekan tim yang lain. Mereka ingin, Hinata lah yang terus terang pada teman-teman seperjuangannya itu.

Kau memang harus berhenti, shoyo-chan..

.
.

"Ngh.." Hinata membuka mata, dia berada di kamar mess ternyata.

"Sudah baikan?"

Hinata menoleh ke arah sampingnya, "kageyama.. ah, sudah."

Kageyama mendekati tempat tidur Hinata, "kau sakit apa, boge?"

With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang