part. 13 with Atsumu

1.1K 157 10
                                    

Hinata menyandarkan kepalanya pada Atsumu, pemuda berambut orange itu sangat tidak bersemangat. Setelah dia tidak bermain lagi kemarin melawan Korea, kini dia dipaksa Atsumu agar kembali kontrol ke Rumah Sakit. Untungnya, hari ini timnas libur untuk 3 hari.

Mereka melaju ke semifinal, dan pertandingan semifinal akan dimulai 3 hari lagi.

"Tidur saja, nanti kalau sudah sampai, aku bangunkan," ucap Atsumu pada Hinata yang menyandarkan kepalanya pada bahunya.

Hinata tidak menjawab, pemuda itu terlalu sibuk dengan pikiran bagaimana dulu dia dirampok dan dianiaya. Sampai dia harus mengalami cedera tulang dada.

.
.

"Kageyama-kun," seru Kuroo dari sisi lapangan. Otomatis Kageyama menghentikan latihannya. Pemuda itu berjalan menghampiri sang Ketua Assosiasi itu.

"Ada apa?"

"Sepertinya kau harus ikut rapat," ucap Kuroo. "Bersama mereka," lanjut Kuroo sambil melirik 4 pemuda yang berdiri dibelakang Kuro. Mereka adalah, Ushijima, Bokuto, Sakusa dan Iwaizumi.

"Rapat apa?"

"Tentang mantan pacarmu," bisik Kuroo dan detik berikutnya Kuroo bisa melihat mata Kageyama sedikit terbelalak.

.
.

"Hasil Scan nya akan keluar nanti sore," ucap Dokter itu pada dua pemuda didepannya. "Hinata-kun," panggil Dokter yang memang memeriksa Hinata sejak awal Hinata sakit cedera tulang dada. "Bisa'kah kau berhenti bermain voli?"

Hinata jelas kaget, walaupun dia tahu kalimat ini yang akan dia dengar. Karena ini bukan kalimat pertama yang Dokter didepannya katakan. Dulu, dia pun mendapat kalimat yang sama. Hinata menunduk.

"Aku.. ingin bertahan," ucap Hinata meremas celana bagian lututnya. "Sampai.. final."

Atsumu menoleh, "chibi-chan?"

Hinata mengangkat wajahnya, menatap Dokter didepannya. Pemuda berambut orange itu tersenyum, "boleh'kan Dokter?"

Atsumu tidak tahan melihat wajah yang sok sok dibuat ceria itu. Pemuda dengan nama keluarga Miya itu, memegang tangan pemuda pendek disisinya. Tangan Hinata bergetar hebat.

Hinata melirik kesampingnya, pemuda bermanik madu itu bisa melihat dengan jelas kekhawatiran pada wajah rekannya itu. Jangan membuat wajah seperti itu. Dia baik-baik saja, dia hanya ingin bertahan sampai final. Dia masih ingin berjuang dan tertawa dengan rekan-rekan yang menyayanginya. Dia..

Tes..

Hinata mengerjapkan matanya, dia menangis? Padahal kemarin dia sudah menangis didepan seseorang yang sudah dia anggap sebagai kakaknya, Bokuto.

Hinata ditarik dengan cepat oleh Atsumu, ya pemuda itu memeluknya. Air mata kembali turun ke pipinya.

.
.

"Kenapa kalian tidak memberitahu kami  dari awal?" Bentak Kageyama kesal. Pemuda berambut hitam itu mengepalkan tangan kesal. Apa tadi? Hinata mengalami cedera tulang dada setahun ini? Tapi pemuda pendek itu masih bermain dengan hebat dan semangat. Pemuda itu masih tertawa dan ceria seperti biasanya. Apa selama ini dia menahan rasa sakit yang dia rasakan? Dia menahannya??

"Pantas saja, Hinata-chan absen di MSBY selama setengah musim," komentar Kuroo.

"Ya, sepertinya cedera nya semakin parah. Dia bahkan kesulitan bermain 3 set," ucap Bokuto.

"Saat ini, Atsumu sedang membawanya ke Rumah Sakit yang ditunjuk MSBY dulu."

"Mereka ke Osaka?" Tanya Kageyama. Ya, markas MSBY terletak di Osaka.

With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang