⚠️PART MASIH LENGKAP YO⚠️
⚠️AWAS BUAT READERS CANDU K-3 KALINYA⚠️
~Kisah siswa most wanted terkenal barbar dan siswi dengan julukan "buluk" terkenal dengan wajah datarnya.~
"Syaratnya kakak harus rajin sholat,gak lagi bolos sekolah,merokok apalagi t...
Kalau banyak yang vote, jadi semangaat author bikin ide aluurnya dan part ini sampai 1900 kata loh😍 Thanks readers tersayooong🥰
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🍁HAPPY READING🍁
Jam dinding menunjukkan pukul 23.30, namun kelopak mata Parsa tak kunjung mengantuk. Perkataan kekasih Luthfi terus saja terngiang di telinga membuatnya kembali mengingat begitu kasar dirinya terhadap Inara. Seharusnya ia meminta penjelasan mengenai hubungan antara Inara dan kakaknya, bukannya langsung berapi-api menghinanya.
Sedangkan hubungan dirinya dan orang tuanya semaki membaik karena berkat sang papah menjelaskan secara detail alasan orang tua dan kakek nenek menyembunyikan penyakit sang kakak dari awal.
FLASHBACK
Sejak Parsa mengetahui kebenaran tentang sang kakak Faiz tinggal di rumah kakek neneknya di Malang ternyata untuk berobat sekaligus menutupi penyakitnya dari sang adik. Dela langsung menceritakan pada sang suami Tama bahwa Parsa sudah mengetahui rahasia mereka dan ia meminta suaminya yang berada di luar kota untuk segara pulang.
Besoknya Tama sudah sampai rumah, karena putranya belum pulang Dela menyuruh sang suami untuk beristirahat terlebih dulu dan menyarankan untuk membahas masalahnya setelah makan malam.
Jam makan sudah lewat, namun Parsa belum juga pulang. Dela berusaha menelpon sang putra tetapi tak kunjung di angkat. Tama yakin bahwa putranya akan pulang tengah malam nanti. Tak lama terdengar suara pintu terbuka dan tak lama Parsa masuk berjalan tertatih menuju kamarnya, ia tidak sadar kalau ada orang tuanya duduk di ruang keluarga. Dela ingin menghampiri putranya karena ia sangat terkejut melihat wajah Parsa yang di hiasi luka lebam, namun dicegah suaminya.
"Parsa papah mau bicara." ujar Tama menghentikan langkah Parsa sedikit terkejut karena tidak sadar ada orang tuanya, bukannya menghampiri orang tuanya ia memilih melanjutkan melangkah untuk menaiki anak tangga.
"Faiz merahasiakannya karena takut kamu menyakiti dirilagi seperti sebelum-sebelumnya." ujar Tama kembali menghentikan langkah putranya.
Ia langsung membalikkan badan dan perlahan menghampiri orang tuanya. Parsa duduk di sofa depan Dela dan tanpa basa-basi ia meminta kedua orang tuanya untuk langsung menjelaskan rahasia yang baru ia ketahui.
"Kamu ingatkan nak, dulu kamu sangat dekat dengan kakakmu sampai saat Faiz sakit kamu menyakiti dirimu. Kamu lakukan itu semua bukan untuk mencari perhatian pada kami tapi kamu ingin merasakan rasa sakit yang sama seperti kakakmu." jelas Tama.
Seketika Parsa bernostalgia pada masa dimana dari kecil sampai SD ia sangat dekat sekali dengan sang kakak dan memang benar yang di kata sang Papah saking dekatnya, setiap kali sakit typus Faiz kambuh ia selalu melakukan hal-hal yang tak terduga. Dengan polosnya ia sengaja agar dirinya sakit juga mulai dari berendam di kolam renang malam-malam, makan tidak tepat waktu dan makan makanan yang super pedas sehingga ia ikutan sakit seperti sang kakak. Parsa benar-benar tidak suka jika sang kakak kesakitan sendirian. Baginya saat itu bahagia,sedih dan sakit harus dirasakan bersama.