🍁21🍁

4.3K 415 15
                                    

🍁HAPPY READING🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁HAPPY READING🍁

Suara tangis kecil terdengar oleh laki-laki yang baru saja sampai di sebuah pemakaman umum, bulu kuduknya sedikit terangkat karena mendengar seseorang menangis di siang hari. Ia mencoba mengabaikannya dan terus berjalan menuju makam yang akan di datanginya, namun suara tangis itu semakin terdengar jelas di telinganya. Matanya melebar ketika melihat sumber suara yang ternyata seseorang menangis di depan makam yang menjadi tujuannya.

"Ini kunti hijrah kali ya segala pakai kerudung putih." ujarnya dalam hati antara takut dan penasaran apa yang sedang dilihatnya.

"Maaf mbak kunti saya mau jiarah ke makam abang saya bisa gantian." ujarnya pelan-pelan agar tidak menyinggungnya, sedangkan sang empu langsung mengusap cepat air matanya dan menoleh ke belakang.

"I-inara." ucapnya sedikit teriak karena terkejut dan salah sangka mengira perempuan berjilbab itu kunti. Inara juga terkejut namun ia hanya berekspresi seperti biasa datar.

"Sorry gue kira lu kunti hijrah Ra.hehe.." jelas Parsa menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Iya nggak apa-apa kak, kalau begitu aku pamit duluan kak Parsa." ujar Inara pamit yang ternyata laki-laki itu ialah Parsa.

"Ara bisa kita bicara." ujar Parsa membuat Inara memberhentikan langkahnya.

"Bicara apa ya kak?" tanya Inara tanpa menoleh ke arah Parsa.

"Semuanya baik mengenai kesalahpahaman kita dan terutama gue mau tau tentang kak Faiz." jelas Parsa sangat berharap perempuan didepannya mau bicara dengannya.

"Hmm...baiklah, kakak jiarah dulu aku tunggu di parkiran ya." ujar Inara membuat Parsa tersenyum senang akhirnya perempuan berjilbab itu menyetujui ajakannya.

🍁🍁🍁

Di bawah pohon besar yang sangat terasa kesejukannya, kini Parsa dan Inara duduk kursi panjang di bawah pohon itu dan pastinya dengan duduk berjarak, namun masih bisa terdengar suara mereka satu sama lain.

Inara mengatakan bahwa tempat ini menjadi tempat favorit dirinya dan Faiz bertemu dulu. Selain nyaman, di tempat ini terbuka banyak orang berlalu lalang jadi mereka nyaman untuk berbicara di bandingkan bertemu di tempat tertutup yang akan mendatangkan fitnah.

Parsa meminta Inara menceritakan bagaimana sang kakak bertemu dengannya, Inara pun mulai menceritakan kisahnya bersama Faiz.

FLASHBACK

Sebelum kepergian sang umi, Inara merupakan gadis yang ceria,ramah,friendly dan tidak pernah berhenti sedekah senyum untuk orang lain. Namun semuanya berubah ketika sang umi meninggal karena sakit diabetes yang di deritanya dan sang kakak meninggalkan rumah karena marah pada sang abi yang tidak memberitahu penyakit uminya.

MISS SWEET BLACK (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang