🍁25🍁

3.8K 343 7
                                    

JANGAN LUPA KLIK TANDA "Bintang" 😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN LUPA KLIK TANDA "Bintang" 😉


🍁HAPPY READING🍁

Kehidupan Inara berubah saat kedua laki-laki mengiyakan pertanyaan dari sepupunya. Ia pikir keduanya akan berhenti melakukan hal di luar dugaan setelah seminggu, namun dirinya salah sudah satu bulan ini kedua laki-laki bersikap yang menurut Inara terlalu berlebihan.

Meski ia sudah mulai membuka diri untuk menjalin pertemanan dengan lawan jenis tetapi tetap menjaga batasannya. Inara bingung harus memberhentikan mereka denga cara apa, tingkah kakak kelas dan teman sebangku membuatnya tidak nyaman sebab hari-harinya selama sebulan ini menjadi pusat perhatian siswa-siswi lainnya. Seperti saat ini kedua laki-laki itu membawa dua mangkuk baso di tangan mereka masing-masing dan  memberikannya pada Inara bersamaan.

Baru saja Inara ingin membuka mulutnya, tiba-tiba tangan seseorang menarik pergelangan tangannya. Mereka pun menoleh ke arah seseorang yang menarik tangan Inara.

"Mulai sekarang adik gue makan semeja sama gue dan jangan ada yang ngintilin." ujar seseorang yang tak lain Devan penuh penekanan.

Devan pun menarik tangan sang adik untuk pindah duduk di mejanya karena ia tau adiknya sudah mulai terlihat tidak nyaman dengan kedua laki-laki itu. Sedangkan Parsa dan Zian membuang napas kasar atas apa yang baru saja Devan lakukan pada mereka.

Dengan rasa kesal mereka pun mendaratkan bokongnya serempak di kursi panjang menghadap Inara yang memunggungi mereka. Sepertinya kursi pun juga merasa kesal pada keduanya sebab dijadikan pelampiasan kegalauan mereka sampai menyamai kursi usang dan sofa empuk di rumah mereka. Seharusnya mereka duduk nyaman di kursi panjang itu tapi berbanding terbalik kursi panjang yang mereka duduki ambruk begitu saja, membuat kedua laki-laki meringis kesakitan dan mereka sangat malu di tertawakan siswa-siswi lainnya terlebih mereka melihat Inara menahan tawanya.

"Bukannya bantu lu Bay,malah ikut ketawa." omel Parsa sambil berusaha berdiri.

"Sorry, sini...sini...kakak kelas tersayangku." ujar Bayu mengulurkan tangan membantu Parsa berdiri.

"Mr.Frozen perlu juga?" tawar Bima

"Telat." jawab Zian ketus sebab dirinya sudah berdiri sendiri.

🍁🍁🍁

Sebelum masuk ke materi sang guru mengumumkan bahwa bulan depan akan ada lomba beberapa mata pelajaran. Sang guru menunjuk Inara dan Zian sebagai perwakilan sekolah untuk lomba matematika.

Teman-teman sekelas mereka bertepuk tangan dan memberi ucapan selamat serta semangat pada keduanya. Inara sangat bersyukur teman-teman sekelasnya sudah mulai menyukainya dan nyaman di kelasnya sebab mereka saling mensupport satu sama lain.

"3 minggu ini kalian berdua latihan dengan ibu, cukup 2 kali pertemuan saja dan kalau ada waktu luang ibu minta kalian belajar bersama." jelas sang guru pada Inara dan Zian.

MISS SWEET BLACK (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang