"Ini adalah data semua murid dan guru yang tidak mengikuti upacara hari senin kemarin,"
Gua natap Rosse takjub. Secepat itu dia ngumpulin semua ini? Hanya dalam hitungan duapuluh empat jam?
"Wow.. secepat itu lo?" Puji gua dan dia gak bereaksi apa-apa. Gua menerima selembar kertas yang diberikan Rosse, lalu membaca keseluruhannya.
"Aku juga udah berikan alasannya kenapa mereka tidak mengikuti upacara,"
"Dari mana lo tau alasan itu?" Tanya gua.
"Dengan caraku sendiri." Jawabnya simple.
Lagi dan lagi gua cuma bisa diem tanpa mau banyak tanya. Sebenernya gua masih penasaran dengan siapa Rosse sebenarnya, tapi.. berhubung kasus Ratu lebih penting jadi gua fokus ke Ratu dulu.
"Aku tinggal sebentar." Izin Rosse dan gua cuma ngangguk.
Kali ini gua emang lagi berada dirumah Rosse, jelasnya si rumah gua yang lama. Gua jadi kangen sama rumah ini.. rumah yang udah bawa banyak kebahagiaan buat gua. Rumah yang juga mengingatkan gua tentang hari yang mengecewakan itu. Hari dimana gua lalai menjaga sesuatu yang sangat berharga, sampai gua kehilangannya untuk selamanya.
"Diminum Al.,"
Gua tersadar saat Rosse datang dengan dua gelas minuman dan beberapa cemilan. Gua senyum tipis sambil ngangguk.
"Udah dibaca?" Tanya Rosse.
"Belum semua." Jawab gua, soalnya kegiatan membaca gua dipotong dengan mengenang rumah ini. Ahh.., kenapa pikiran gua gak bisa menetap pada satu hal.
Gua lanjut baca, beberapa masih wajar bagi gua dengan alasannya. Ezra juga namanya tidak tertera disini, berarti dia mengikuti upacara bukan? Tapi.. kemana dia saat Ratu jatuh? Gua bahkan tidak melihat kehadiran dia saat itu, apa cuma gua yang gak merhatiin sekitar yah?
Ehh... tunggu! Apa ini? Gandhi? Wait.. wait... Gandhi? Sepertinya nama ini gak asing bagi gua.
"Gandhi?" Gumam gua.
"Kenapa? Kamu kenal dia?" Tanya Rosse cepat.
"Engga," jawab gua. "Tapi.. keknya nama ini gak asing bagi gua."
Rosse natap gua datar. "Coba diingat-ingat."
"Udah.. tapi susah."
"Kau memang pelupa!" Sinisnya.
"Idihh.. semua or-- ah iyah gua inget!" Seru gua antusias.
"Apa?"
Sial, ekspresi si Rosse buat gua pengen jadiin dia oncom aja! Gua heboh gini eh dia responya datar banget gitu, kek minta ditampol.
"Em.. dia ini cowo yang pernah Ratu ceritain ke gua."
"Ceritain apa?"
Akhirnya gua cerita ke Rosse tentang apa yang diceritain si Ratu waktu di cafe itu, gua ceritain semua sampai gak kesisa.
"Apa mungkin dia pembunuhnya ya?" Akhir gua.
"Kenapa kamu berfikir dia pembunuhnya?" Tanya Rosse.
Gua ngangkat bahu gatau. "Karena dia juga orang terdekat Ratu dan perasaan gua mengatakan kalo dia pelakunya."
Rosse memutar bola matanya malas. Eh kenapa? Gua salah ngomong kah?
"Kemarin juga kamu tuduh Ezra, alasannya Ezra adalah orang terdekat Ratu.. kalo nanti Gandhi bukan pelakunya lalu kamu mau nuduh siapa lagi? Dirimu sendiri? Atau siapa?" Cerocos si Rosse dan gua cuma garuk-garuk kepala sambil cengengesan hehe..

KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Rosse (END)
Mystery / ThrillerAwal publis 5 februari 2021 dan tamat pada 15 april 2021:) seorang anak baru yang sepertinya mempunyai kelainan dari teman temannya yang lain. banyak dari teman sekelasnya atau satu sekolah yang menganggap bahwa dirinya gila, Aneh, psychopath atau p...