Rindu yang paling menyiksa adalah merindu kepada seseorang yang sudah dipanggil Tuhan.
Kehilangan memang benar nyata adanya, terluka oleh keadaan yang mengambil paksa apa yang kita anggap berharga.
Tapi itu adalah takdir. semua orang bisa merubah nasib, tapi.. tidak ada satu pun orang yang bisa merubah takdir.
Jelasnya, dengan kehilangan kita dibuat belajar untuk menghargai apa yang ada saat ini. Percaya, bahwa sekecil apapun kemungkinan itu bisa saja terjadi jika itu memang sudah menjadi takdirnya.
Gua narik napas dalam dan menghembuskannya perlahan, mencoba mempersiapkan diri dengan apa pun yang akan terjadi nanti.
"Bismilah," ucap gua lalu membuka pintu rooftop.
Pandangan gua langsung jatuh pada sosok pria yang sibuk menatap kosong kedepan. Ezra Werdiaga, pria itu berdiri didekat tembok pembatas. Bahkan ia belum menyadari kehadiran gua.
Gua berjalan pelan, berniat menghampiri Ezra. Tapi tunggu!
"Ratu?" Gumam gua dan mereka menoleh.
Kaki gua mendadak lemes, jantung gua menggebu, lidah gua seolah kaku. Demi apa? Itu Ratu?
"Al, lo udah dateng?"
Gua bingung, Ratu kelihatan buruk banget. Wajahnya pucat, rambutnya berantakan, pakaiannya kotor, dan apa itu?
"Daa.. darah?" Ucap gua gugup saat liat darah merah kental keluar dari kepala bagian bawah Ratu.
"Darah? Maksud lo?"
Gua nelan ludah kasar, pejemin mata sebentar lalu.. Ratu hilang?
"Hah? Apaan?" Kata gua bingung.
Ezra mendekat, natap gua intens "lo kenapa? Darah apa? Tadi lo sebut darah."
"Hah?"
"Al lo kenapa sih?"
Gua gelengin kepala pelan, lo bisa al! Lo pasti bisa dan akan terbiasa!
"Gua tadi liat Ratu,"
"Serius lo?" Ezra langsung pegang bahu gua.
Gua ngangguk pelan "serius, dia tadi berdiri disamping kiri lo."
Ezra langsung noleh kesamping kirinya. "Sekarang masih ada?" Tanyanya.
"Gaada." Jawab gua.
"Lo serius kan Al?" Tanyanya lagi natap gua curiga.
"Menurut lo, hal kek gini pantes buat jadi candaan?" Tanya gua balik.
Ezra menghela nafas berat, gua tau dia pasti terlalu berharap sama gua dan mungkin dia kecewa.
"Terus.. dimana dia sekarang?" Tanya Ezra pelan.
Gua angkat bahu pelan tanda gak tau.
"Terus gimana cara gua ketemu sama dia?"
"Za, lo udah ketemu dia.. cuma lo gak bisa ngerasain kehadirannya. Dari tadi tuh Ratu ada disebelah lo, tapi karena lo manusia normal jadi lo gak ngerasain apa-apa." Jelas gua. "Gua ajak lo kesini juga bukan buat temuin lo sama dia, tapi disini gua akan jadi perantara percakapan antara lo sama dia."
Ezra diam, dia mandang kosong ke arah gua. Gatau apa yang ada dipikirannya sekarang.
"Oke, gapapa." Katanya pelan.
Gua cuma bisa ngangguk, lalu mengedarkan pandangan mencari dimana Ratu berada.
"Gak perlu cari gua Al, lo bilang sama Ezra lupain gua dan terus jalanin hidup seperti dimana dia hidup dulu sebelum kenal gua."
![](https://img.wattpad.com/cover/257643441-288-k487755.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Rosse (END)
Mystery / ThrillerAwal publis 5 februari 2021 dan tamat pada 15 april 2021:) seorang anak baru yang sepertinya mempunyai kelainan dari teman temannya yang lain. banyak dari teman sekelasnya atau satu sekolah yang menganggap bahwa dirinya gila, Aneh, psychopath atau p...