The King and Hime
.
.
.
.
.
Naruto milik Masashi Kishimoto
.
.
.
.Chapter 20
Tinggal menghitung hari sebelum ujian masuk universitas dilaksanakan. Suasana kelas para siswa tingkat 3 sedang berada dalam kondisi membara. Memang benar, hari-hari mendebarkan seperti ini dapat merubah kepribadian seseorang. Nyatanya, bisa dilihat bagaimana para senior yang dulunya suka diam disudut gelap sekolah untuk merokok, sekarang duduk diam dan sibuk membolak-balikkan buku pelajaran.
"Apakah kau ada pekerjaan setelah ini Mai-chan?"
Gadis cantik yang sempat menghebohkan satu sekolah itu menggeleng pelan, "Orang tuaku ingin aku libur dulu dalam permodelan. Mereka ingin aku memiliki latar belakang pendidikan yang bagus" Tatapan nya beralih pada kursi yang sudah lama kosong, 'Padahal suasana nya sedang penting-pentingnya... bisa-bisanya kau malah tidak hadir, Naruto-kun.'
"Semua nya berdiri.."
"Beri hormat!"
"Ohayo gozaimasu, sensei"
Guru laki-laki itu tersenyum, "hm..Ohayo" dia meletakkan buku-buku nya dan mulai mengambil kapur tulis. "Baiklah..-"
"Sensei.."
"Ya?"
"Aku ingin mengetahui kabar Naruto-kun?" Sekarang berbagai mata menatap ke arah guru laki-laki itu secara bersamaan.
"Kalian ini.. padahal aku ingin memberitahukan tentang ujian yang akan kalian hadapi sebentar lagi, tapi kalian malah memikirkan hal tidak penting."
"Naruto-kun juga penting untuk kami"
Guru laki-laki itu memijat kepalanya kesal, dia berbalik sepenuhnya ke arah seluruh muridnya itu. "Aku mendengar bahwa dia ada di Jerman sekarang."
"Soal itu kami juga tahu, sensei.."
"Kalau begitu, mungkin dalam minggu ini, dia akan pulang untuk persiapan agar ikut ujian masuk."
"Benarkah, sensei? Apa dia akan ikut ujian di Jepang?"
"Itulah yang kudengar."
"Waah.. luar biasa.." "Syukurlah..."
"Nah sekarang, ayo perhatikan ini."
.
.
.
.
.Sasuke masih sibuk membolak-balikkan dokumen di hadapannya, dia melirik ke arah Utakata yang menggantikan tugas Naruto untuk membuat laporan yang berguna saat mereka kembali nanti.
Dia melirik jam tangan nya, waktu telah menunjukkan pukul 1 malam. "Tidurlah, Utakata. Kau sudah bekerja keras seharian ini."
"Anda juga. Anda bahkan ikut membantu merawat Naruto-sama"
Sasuke tidak bisa melawan sekretaris sementara Naruto ini, memang benar jika bawahan tidak akan jauh dari sifat bosnya. Tidak aneh jika Utakata bekerja terlalu keras jika tuan nya saja sampai sakit karena bekerja terlalu keras seperti ini, "Sebenarnya apa yang membuat nya menyelesaikan pekerjaan seperti orang gila beberapa hari ini?" Sasuke akhirnya bertanya juga.
Utakata mengindikkan bahu, tidak tahu. Tetapi dia memiliki perkiraan, "Saya memiliki dugaan.."
Sasuke menatap laki-laki itu, "Dugaan?"
"Saat di pesta pertama yang kami hadiri di negara ini, saya melihat seseorang yang kemungkinan besar penyebab Naruto-sama menjadi seperti ini."
"Seseorang?"
"Otsutsuki Toneri."
"A-ap..-? Siapa itu??"
Utakata terkekeh, "Seorang rival cinta."
KAMU SEDANG MEMBACA
The king and Hime [End]
FanfictionDia genius, tampan dan juga baik hati. Dia akan selalu tersenyum dan membuatmu berpikir bahwa ini adalah kehidupan terbaik mu saat bertemu dengannya. Tapi bagaimana ya, kamu terlambat. CEO tampan kita sudah tersihir sepenuhnya dengan gadis itu. Dia...