#8

1.1K 106 15
                                    

The King and Hime
.
.
.
.
Naruto adalah milik Masashi Kishimoto.
.
.
.
.
.

Chapter 8

"Hinata, kau mau membantuku?"

Gadis yang baru saja merapikan sepatu nya itu menoleh bingung. Mata nya menatap keseluruh ruangan, bau jeruk yang memabukkan memenuhi indra penciuman nya.

"Ruangan mu rapi, harum dan bersih. Kenapa memerlukan bantuan ku?"

Naruto terkekeh, dia jongkok dan memberikan sepasang sandal ruangan kepada gadis itu. "Bukan bantuan seperti itu."

Hinata menatap laki-laki yang masih setia jongkok di hadapannya, dia memasang sandal ruangan itu dan mengulurkan tangannya.

Naruto tersenyum dan menyambut uluran tangan Hinata. "Hyuuga Hinata." Naruto berdiri dan masih memegang erat tangan gadis itu.

"Y-ya" Hinata terperanjat karena tarikan Naruto, wajah nya menabrak dada bidang laki-laki itu. "Na-naruto.." Dia terkejut saat sepasang tangan malah memeluk tubuhnya erat. Dia bisa mencium sumber terbesar bau jeruk itu dengan jelas. Memabukkan, Hinata merasa kepalanya begitu pusing. Astaga, apakah parfum laki-laki begitu memabukkan begini, wajah nya begitu panas. Jantung nya bahkan berdetak begitu kencang.

'Ah bukan hanya jantung ku.'

Tanpa sepengetahuan Hinata, Naruto menutup mulutnya dengan tangan kanan nya; laki-laki itu mengalihkan pandangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa sepengetahuan Hinata, Naruto menutup mulutnya dengan tangan kanan nya; laki-laki itu mengalihkan pandangannya. Mengapa wajah nya mendadak panas. Padahal pelukan ini hanya pelukan biasa seperti saat dia memeluk perempuan sebelum Hinata.

Dan juga ini sudah dalam rencana nya. Dia akan menembak gadis ini saat jarak mereka begitu dekat. Karena dia tahu, presentasi diterima lebih besar. Tidak ada gadis yang akan menolak saat diberi pelukan erat seperti ini, terlebih oleh dirinya. Benar, dia selalu menggunakan metode ini untuk menembak seorang gadis dan 100% berhasil.

Semua sudah sesuai rencana tapi mengapa kalimat itu malah tidak keluar mulus seperti dalam bayangan nya. 'Aku mencintaimu, jadilah pacarku. Itukan hanya kalimat omong kosong yang telah kuucapkan kepada banyak gadis sebelum nya. Tapi kenapa, kalimat itu malah sesulit ini untuk diucapkan.'

"H-hinata.."

Naruto mengutuk dirinya sendiri. Kenapa dirinya malah terjangkit penyakit malu-malu dari gadis ini.

"Ya." Hinata berhasil meloloskan kepala nya dari dekapan erat laki-laki itu. Dia mendongak dan menatap Naruto.

Sepasang sapphire blue membulat sempurna, wajah gadis itu begitu dekat dengan nya. Sepasang mata amethyst itu begitu memikat, seolah menghipnotis dirinya. Dan juga bau apa ini, shampo yang dikenakan Hinata begitu menyejukkan.

"N-naruto.." gadis itu kembali memanggil namanya.

Naruto meneguk saliva nya kasar, kenapa nama nya begitu indah di dengar saat gadis itu yang menyebutnya. 'Astaga!!'

The king and Hime [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang