#21

781 90 16
                                    

The King and Hime
.
.
.
.
.
Naruto milik Masashi Kishimoto
.
.
.
.

Saran: Lebih baik dibaca setelah buka puasa😆, bagi yang menjalankan.

Chapter 21

Disuatu tempat, berkumpul beberapa orang dalam suatu ruangan. Teh tradisional jepang tersajikan di hadapan mereka, tidak ada yang saling berbicara satu sama lain.

Ruangan besar bernuansa budaya Jepang tradisional itu diisi oleh beberapa ornamen-ornamen spiral, sesuai dengan kebanggaan klan mereka.

Dan acara ini adalah satu dari beberapa acara yang seharusnya dihadiri oleh pemimpin klan, yaitu Naruto. Tetapi bocah itu selalu mengelak dan melempar paman nya sebagai penenang para tetua klan.

Nagato tidak ingin menjadi pusat acara, dia selalu duduk disisi kanan, menghadap tetua klan yang ada diseberang nya. Posisi pemimpin yang menjadi pusatnya selalu terisi kosong.

Nagato tidak pernah menyukai sesuatu seperti ini, dia jauh-jauh datang dari Tokyo ke Kyoto hanya untuk disuguhkan teh dan juga keluh kesah para tetua.

Orang-orang tua ini masihlah belum menerima Naruto, tentu saja karena bocah kecil itu jelas terang-terangan mengancam mereka dan tidak ingin hidup dibawah tekanan.

Walaupun begitu, tidak ada yang bisa menentang pengangkatan dirinya, karena memang, dialah yang membawa kembali kejayaan pada klan ini.

"Aku dengar pemimpin klan sudah kembali ke Jepang."

Dia adalah danzo, salah satu tetua klan Uzumaki yang paling dihormati sekaligus calon terkuat pemimpin klan sebelum Minato, ayah Naruto menikahi putri pemimpin klan sebelumnya.

Jujur, Naruto sangat membenci orang ini. Berkat dirinya, Uzumaki pernah hampir bertengkar dengan Uchiha gara-gara pria ini menginginkan secara terang-terangan warisan leluhur klan Uchiha sebagai tanda persahabatan.

Siapa yang mau memberikan warisan leluhur pada klan lain hanya demi hadiah persahabatan?!

Dan gara-gara itu, Minato dan juga Nagato harus bersusah payah meminta maaf pada Fugaku dan tetua klan Uchiha.

"Itu benar, Danzo-sama. Mungkin dia akan tiba malam ini."

"Apa dia akan kesini?"

Nagato tidak menjawab, dia meminum teh nya pelan. 'Mana aku tahu sialan! Memang siapa yang bisa membaca pikiran bocah kuning itu?!'

"Bocah tetaplah bocah. Walaupun dia pemimpin klan, kelakukan nya masihlah seperti kanak-kanak. Kemana dirinya di saat pertemuan seluruh kerabat Uzumaki?"

Tetua lain ikut menyahut dan memanasi pertemuan ini, mereka memang ahli membicarakan Naruto dibelakang. Ini adalah kesempatan yang sangat baik mengutuk seseorang yang berani mengancam mereka sebelumnya.

"Nagato, tolong sampaikan pesanku. Aku ingin segera melihat wajahnya besok"

"Baik, Danzo-sama"

Tangan Nagato terkepal, dia tidak boleh kehilangan kendali sekarang. Seharusnya sejak awal dia tidak menghadiri pertemuan ini.

The king and Hime [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang