Warning: Disarankan membaca dari awal, karena kalian pasti sudah melupakan jalan ceritanya karena terlalu lama aku tidak~ T_T
The King and Hime
.
.
.
.
Naruto adalah milik Masashi Kishimoto.
.
.
.
.
.Chapter 7
Hening, semua orang mendadak bungkam. Mereka sibuk dengan pemikiran masing-masing. Laki-laki itu memaklumi nya, bahkan Hinata sampai menutup mulutnya karena keterkejutan.
"Bukankah itu benar-benar merugikan." "Apa yang dipikirkan negara hingga memberlakukan hukum seperti itu." "Ini adalah awal kehancuran bisnis negara ini."
Hinata menunduk, menatap nanar ke bawah. 'Ini buruk.'
"Jangan khawatir, tuan dan nyonya terhormat." Naruto memberikan senyuman manisnya. "Ini bukanlah masalah besar."
.
.
.
.
.
.
.
Pintu hitam itu terbuka, orang-orang mulai meninggalkan ruang rapat yang di dahului oleh Nagato dan diikuti para pemegang saham yang lain. Ruangan itu sekarang hanya ada Hinata dan Toneri. Ah jangan lupa, di kursi depan, terdapat Naruto yang masih diam duduk membaca berkas presentasi nya tadi.Toneri duduk di samping Hinata yang juga masih membuka berkas di hadapannya, gadis itu masih mencerna semua penjelasan Naruto. "Apa yang kau pikirkan?" Toneri menopang dagu nya dan menatap Hinata yang menghela napas.
"Banyak hal." Gadis itu tersenyum kecut.
Mereka berdua tidak menyadari tatapan seseorang yang sedari tadi juga masih berada diruangan itu.
Naruto menutup berkasnya, "apakah aku tersamarkan disini."Dua orang itu tersadar dan menoleh. Hinata segera berdiri dan membungkuk sopan, "N-naruto! Ah maksud saya.. CEO. M-maafkan saya."
Laki-laki pirang itu menaikkan sudut bibirnya, "Kenapa? Kenapa mendadak menjadi sopan? Bukankah aku yang seharusnya melakukan itu. Benarkan, Hinata-neesan." Dia berjalan mendekati Hinata. Pandangan nya sejenak beradu oleh Toneri.
Naruto merasakan tatapan 'kenapa kau mendekat? Apa maumu?' yang terbaca sangat jelas.
Tapi bukan Naruto jika terusik tatapan menusuk itu, dia melewati Toneri dengan santai dan berdiri di depan Hinata. "Kau takut?" Laki-laki itu menyarungkan kedua tangannya ke saku celana hitamnya.
Hinata mengangguk pelan, "a-aku.."
"Kau tidak percaya padaku?"
Hinata mendongak dan menatap sepasang sapphire blue yang mengkilat tajam. Dia terpaku, "a-aku.."
Melihat Hinata yang mulai ketakutan membuat pandangan Naruto melembut. Dia mengeluarkan tangan kanan nya dan membelai lembut rambut gadis itu.
"Aku tidak akan mengatakan ucapan omong kosong hanya untuk menenangkan mu, seperti orang lain. Tapi Hinata, Percayalah padaku. Aku tidak akan pernah mengecewakan orang yang percaya padaku. Apalagi sampai membuat gadis cantik di hadapanku ini menangis." Naruto memberikan senyum tulus. Mata nya terpaku pada genangan air di sudut mata gadis itu, tangan nya turun dan menyeka nya pelan hingga membuat semburat merah di pipi Hinata.
Toneri hanya diam melihat perlakuan tidak biasa dari Naruto, dia mengepalkan tangan nya,"Hina..-"
"Hinata!" Naruto mengenggam tangan gadis itu cepat. "Ada yang ingin ku sampaikan soal iklan kita. Ayo.." Hinata terkejut saat dirinya di bawa pergi oleh laki-laki itu. Dia menoleh sekilas pada Toneri yang diam saja dan menatap nya penuh arti.
.
.
.Hinata menurut saja saat dirinya di dorong masuk kedalam mobil mewah Naruto.
"Aku akan kembali ke apartemenku dulu. Memakai jas ini begitu melelahkan!" Hinata tidak sadar bahwa Naruto telah melepas jas luar nya dan melempar kebelakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The king and Hime [End]
FanficDia genius, tampan dan juga baik hati. Dia akan selalu tersenyum dan membuatmu berpikir bahwa ini adalah kehidupan terbaik mu saat bertemu dengannya. Tapi bagaimana ya, kamu terlambat. CEO tampan kita sudah tersihir sepenuhnya dengan gadis itu. Dia...