The King and Hime
.
.
.
.
Naruto adalah milik Masashi Kishimoto.
.
.
.
.
.Chapter 3
Hinata mengikuti laki-laki itu dari belakang. Dari sini, dia melihat bagaimana populernya laki-laki tampan di depannya ini. Lihatlah, semua gadis, baik yang sendiri ataupun bersama pasangan nya malah takjub menatap Naruto walaupun si empu nya sibuk menjawab telepon dari seseorang.
"hm.. besok aku libur. Baiklah, aku akan menghubungi mu lagi, Mai-chan" Laki-laki itu menyimpan hp nya.
"Mai?" Gumam Hinata.
Naruto berhenti berjalan, dia berbalik. "Ada apa, Hinata? Apa kau mengatakan sesuatu?"
Hinata gelabakan "t-tidak? aku hanya penasaran em.."
Naruto tersenyum. Dia menatap Hinata menunggu pertanyaan yang akan diajukan oleh gadis itu.
Gadis itu memerah, dia memainkan telunjuknya. "Nama yang kau sebut tadi, terasa tidak asing bagiku."
"Maksudmu Mai? Akihara Mai?"
Hinata mendongak, "benar. Akihara Mai. Dia adalah model cantik itu kan?"
Naruto mengangguk dan kembali berjalan. "Ya, mereka orang yang sama."
Hinata berlari menghampiri Naruto dan berjalan di sampingnya. "Sugoii... Aku hanya melihat nya di majalah. Dia gadis yang cantik kan. Dia masuk kesekolah mu kan dan dia suka pada..-"
Hinata berhenti berjalan yang membuat Naruto harus kembali berbalik. "Ada apa lagi, Hinata?" Naruto tersenyum.
"em.. Kalian pacaran?"
Laki-laki itu memalingkan wajahnya. "entahlah.. Ayo makan."
.
.
.
~
.
.
.
Setelah memesan ramen, Hinata mulai mengeluarkan map berisi berkas ide-ide nya. Naruto menatap Hinata yang sibuk memilah-milah berkas nya."Jadi, apa dipikiranmu sekarang hanyalah berkas-berkas ini?"
Hinata mengangguk sambil tetap berusaha membaca ide-ide yang sudah di susun nya sebelumnya dengan susah payah.
"Baiklah, ini."
Naruto menerima saja, dia menatap pesanan ramen nya yang belum jadi. Laki-laki itu membaca sekilas.
"Ini buatan siapa?""Salah satu pegawai ku."
"Pesanan datang."
Dua mangkok ramen terhidang di hadapan mereka. Naruto memasukkan kembali berkas itu dan meletakkannya jauh dari Hinata. Jika tidak, acara makannya pasti terganggu.
Dan benar saja, Hinata sudah mau melayangkan wajah protes.
"Untuk sekarang kita fokus makan saja, boleh?"Memasang wajah kelaparan benar-benar terbukti. Hinata tidak bisa mengelak, dia mengangguk dengan wajah merona.
"Ittadakimasu"
Hinata menikmati ramen nya dalam diam. Beberapa pemikiran masuk kedalam benak nya. Dia yakin sekali, walau sekilas, Naruto membaca berkas ide miliknya, namun tak ada rasa kepuasan disana. Mimik wajah laki-laki itu seperti, 'ah apa ini saja idenya?' 'Kurang menarik!' 'Membosankan' 'aku telah salah menilai perusahan mereka'
"Idenya bagus kok."
Hinata berbalik menatap Naruto. Laki-laki itu tengah menghirup kuah ramen ke limanya.
"Gah! gochisousama"
Laki-laki itu membalas tatapan Hinata dan tersenyum.
"Ya walau agak kurang menarik untuk perusahaan kami. Hm.. kurang apa ya.. kurang penjiwaan mungkin"
KAMU SEDANG MEMBACA
The king and Hime [End]
FanfictionDia genius, tampan dan juga baik hati. Dia akan selalu tersenyum dan membuatmu berpikir bahwa ini adalah kehidupan terbaik mu saat bertemu dengannya. Tapi bagaimana ya, kamu terlambat. CEO tampan kita sudah tersihir sepenuhnya dengan gadis itu. Dia...