#23 - END

1.5K 96 7
                                    

The King and Hime
.
.
.
.
.
Naruto milik Masashi Kishimoto
.
.
.
.

Chapter 23

Seolah melepas rindu yang mendalam, Naruto begitu lengket di samping Hinata. Dirinya berbaring nyaman di pangkuan gadis itu, memejamkan matanya dan beristirahat dari kepenatan. Walau begitu, yang paling dia sukai memang elusan lembut di rambut pirangnya.

"Jangan berhenti." Naruto menahan tangan yang ingin menjauh dari kepalanya.

"Aku hanya ingin mengambil minum, Naruto."

Dia tidak memberitahunya tentang masalahnya hari ini, Hinata pun juga tidak bertanya apa-apa. Kesunyian mendalam menemani keduanya di ruangan CEO yang pemiliknya masih menyelesaikan urusannya di Kyoto.

Naruto menatap wajah Hinata yang ikut menatap nya, saat pandangan mereka bertemu, gadis itu tersenyum.

"Kau tidak akan bertanya apapun?"

Hinata menyukai rasa lembut saat menyentuh pirang jambrik ini, entah mengapa membuat dadanya terasa menggelitik menyenangkan, "Aku akan mendengarkan saat kau ingin menceritakannya."

Laki-laki itu bangkit, dan kembali menarik tubuh gadis itu mendekat. Dia mendekapnya dalam dan menyembunyikan kepalanya di pundak gadis itu, mencium aroma shampo yang digunakannya."Aku sangat bersyukur kau ada disini, Hinata."

Laki-laki ini, dia tahu bahwa Naruto bukanlah tipikal pria lemah dan mudah menyerah. Tetapi rasanya, gadis itu hanya ingin memberikan rasa nyaman dan ketenangan pada dirinya. "Aku akan selalu disini, Naruto."

Naruto menjauh, "Kau harus berjanji." Dia memamerkan jari kelingkingnya.

'Menggemaskan.'

Dia menautkan jari kelingking mereka, "Aku berjanji" Hinata terkekeh melihat bagaimana senangnya Naruto melihat jari mereka yang tertaut, benar-benar menggemaskan.

Gadis itu melepaskan tautan mereka, dan merentangkan kedua tangannya, "Baiklah, Pelukan hangat?"

Naruto mengangguk malu, dia beringsut mendekat dan memeluk Hinata, layaknya seperti anak kecil yang membutuhkan rasa nyaman setelah habis menangis keras.

"Jangan pernah meninggalkan ku, Hinata. Jangan pernah pergi dari sisiku." Pelukannya semakin erat. "Aku benar-benar tidak bisa tanpamu, Hinata."

Perasaan gadis itu menghangat mendengar pengakuan laki-laki ini yang begitu tulus, dia tersenyum kecil, "Aku pun begitu, Naruto. Aku sangat mencintaimu."lirihnya pelan.

"Aku juga mencin..- eh?"

Hinata dikejutkan dengan dorongan kuat dari Naruto, laki-laki itu sekarang memandangnya dengan wajah yang benar-benar terkejut.

"A-a-apa yang barusan kau katakan, Hinata?"

Hinata pura-pura bingung, "Apanya?"

"Ja-jangan bercanda, kau mengatakan nya kan tadi?"

"Mengatakan apa, Naruto?"

Naruto mengerucutkan bibirnya, kesal.  "Hinataaaaa..."

Cup! Kecupan singkat di bibir Naruto.

-dan berhasil membuat laki-laki itu terpaku.

Blush!

Blush!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The king and Hime [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang