Pada suatu hari, di sebuah rumah kost yang tidak seberapa keren, di tengah dinginnya cuaca malam, nampak tiga anak manusia sedang asyik berbincang. Berhubung udaranya dingin banget, para penghuni kost yang lain memilih tetap setia bergelung dalam selimut.
Apa yang membuat ketiganya getol berdingin ria? Hal penting apa yang dibahas? Untuk menghilangkan rasa penasaran, mari kita simak dan lihat lebih dekat. Yuk mari....!!
"Lex, masuk ke dalam! "
Manik Alex berpindah pada si empunya suara. Ardy tidak bergeming balas menatap tapi cukup yakin bahwa gadis itu mendengarnya.
"Di sini saja, tetap di tempatmu! " Sebuah suara lain menginterupsi.
Nah loh! Tanpa berkedip, netra Alex beralih, Deon menunjukkan sikap yang sama seperti Ardy.
"Masuk ke dalam!" Ardy mengulang.
"Tetap di tempatmu!" Deon tidak mau kalah.
"Masuk kubilang! "
"Aku bilang tetap di sini!"
Alex bingung, perintah itu benar untuknya atau bukan? Kedua cowok tersebut malah saling menatap dengan wajah tidak bersahabat.
"Masuk ke dalam!"
Alex melirik Deon, apa cowok itu akan bersuara lagi? Mungkin sebaiknya cepat masuk ke saja, agak berat atmosfirnya. Baru saja mau melangkah, Deon tiba-tiba bersuara.
"Tetap di sini!"
Alamak....ini kapan selesainya? (meratap).
"Hei, apa maumu?"
"Kau sendiri maunya apa?" Deon menantang balik.
"Tidak sulit....pergi saja dari sini!"
"Memangnya kau yang punya tempat ini?"
"Aku makan, tidur, dan buang air di sini. Ya, ini adalah tempatku dan aku tidak ingin kau berada di wilayahku. Pergi sana!" Memberi gerakan tangan mengusir.
"Kalau memang merasa terganggu, kau saja yang pergi. Masuk kamar sana....makan, tidur, atau buang air. Aku kesini bukan karenamu tapi karenanya." Menunjuk Alex untuk mempertegas maksud.
Ardy melirik sekilas gadis yang dimaksud. "Jika ingin bertemu dengannya, sama saja ingin bertemu denganku juga."
"Hah?!" Secepat kilat keterkejutan Alex.
"Apa maksudmu?" Dahi Deon pun berkerut.
"Dia adalah urusanku."
"Sejak kapan aku jadi urusanmu?" Alex protes tidak terima. "Lalu kenapa aku harus masuk kamar? Masuk atau tidak, itu urusanku!"
Deon tersenyum miring. "Lihat, dia saja menolak."
"Bukan berarti dia mau bertemu denganmu," Ardy membalas cepat.
Deon menarik kerah jaket, seakan udara dingin begitu sensitif untuknya. Menarik nafas panjang lalu kemudian memandang Alex. "Ikut denganku sebentar, ada yang ingin kubicarakan!"
"Mau bicara apa?"
"Tidak di sini, aku ingin bicara berdua denganmu."
"Urusan dia adalah urusanku juga." Ardy menyerobot.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDY & ALEX
General FictionMenceritakan tokoh utama bernama Ardy sebagai sosok tuan muda tampan yang tinggal di sebuah kost, tepatnya di sebelah kamar seorang gadis bernama Alex. Rumitnya masalah dengan keluarga membuat Ardy harus ditendang keluar dari rumah. Berharap Ardy b...